Sumut Terkini

Pemkab Pakpak Bharat dan Tanoto Foundation Siapkan Program Prevalensi Stunting hingga Tahun 2028

Salah satu daerah yang menjadi perhatian khusus penanganan stunting adalah Kabupaten Pakpak Bharat.

Editor: Ayu Prasandi
ISTIMEWA
Pemkab Pakpak Bharat dan Tanoto Foundation Siapkan Program Prevalensi Stunting hingga Tahun 2028 

“Melalui program SIGAP, Tanoto Foundation bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kab. Pakpak Bharat dari awal tahun 2024, untuk mempercepat upaya penurunan stunting, dengan fokus pada perubahan perilaku masyarakat terkait pola makan, pola asuh, dan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah stunting. Selain intervensi gizi, isu stunting juga sangat terkait dengan edukasi keluarga, khususnya ibu”, ungkap Felly. 

“Hasil studi kita bersama SMERU menunjukkan bahwa perlunya penguatan dalam kegiatan rembuk stunting yang lebih substantif dan efektif dengan diadakan kegiatan pra-rembuk, keterbukaan data antar lintas sector, sistem pengawasan dan evaluasi pemerintah yang lebih partisipatif, serta peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam memanfaatkan data untuk intervensi yang tepat sasaran.

Fokus program kita durasi tiga tahun kedepan, adalah peningkatan kapasitas pemerintah kabupaten dalam perencanaan dan penganggaran untuk aktivitas komunikasi perubahan perilaku, serta pemantauan dan penggunaan data untuk pengambilan keputusan”, jelasnya.

“Sedangkan pada tingkat Desa, kita berupaya meningkatkan kapasitas pemerintah desa, dalam pengelolaan dan penggunaan data untuk pengambilan keputusan dan konvergensi desa, dan kapasitas tokoh masyarakat sebagai sosok kunci untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap praktik kesehatan dan gizi”, tutup Felly.

Program serupa juga dilaksanakan Tanoto Foundation di sembilan kabupaten di Indonesia, dimana pelaksanaan program pendampingan dilakukan oleh mitra implementasi, dengan kriteria Desa dengan jumlah kasus stunting terbanyak dan merupakan lokus prioritas, memiliki champion di tingkat desa, memiliki ketersediaan data yang lengkap (EPPGBM, NIK, Elsimil).
Pada akhir program tahun 2028, setelah dilakukan evaluasi untuk keberlanjutan dapat direkomendasi metode perluasan atau scale up ke desa lainnya, dengan penyebarluasan praktik baik dan keberhasilan dari program yang telah berjalan.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved