Breaking News

Polres Simalungun

Aksi Heroik Personel Polres Simalungun Padamkan Api di Hutan Sibaganding

Personel Polsek Parapat bersama tim gabungan memadamkan kebakaran hutan di Sibaganding, Rabu (9/7/2025). Medan yang sulit dan akses terbatas t

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Personel Polsek Parapat seperti terlihat tampak diantara semak beruoaya memadamkan kebakaran hutan di Sibaganding, Rabu (9/7/2025). Medan yang sulit dan akses terbatas tidak menghalangi semangat mereka menjaga lingkungan Danau Toba dari ancaman kebakaran. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIMALUNGUN-Di tengah musim kemarau yang mengeringkan dedaunan dan memudarkan hijau hutan, kepulan asap di kawasan Sibaganding, Kabupaten Simalungun, menjadi alarm bahaya bagi warga dan aparat.

Rabu sore (9/7/2025), kobaran api mulai merambat di perbukitan, mengancam hutan yang mengelilingi tepian Danau Toba.

Namun, ancaman tersebut tidak dibiarkan membesar. Reaksi cepat datang dari jajaran Polres Simalungun, melalui personel Polsek Parapat, yang dengan sigap melakukan upaya pemadaman di lokasi yang sulit dijangkau kendaraan pemadam.

Kebakaran ini semula tidak terpantau oleh sistem satelit Hot Spot aplikasi Lancang Kuning, namun laporan cepat dari masyarakat dan kepekaan petugas lapangan membuat tim segera bergerak.

Titik api diketahui berada di hutan Sibaganding, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon  tepatnya sekitar 300 meter dari Rumah Makan Purworejo menuju perbukitan.

“Meski tidak terdeteksi oleh satelit, personel kami langsung melakukan pengecekan ke lapangan begitu menerima laporan dari warga,” ujar Kabag Ops Polres Simalungun, Kompol M. Manik, S.H., M.H., saat dikonfirmasi pada malam harinya.

Laporan pertama datang dari Ka SPKT 2, AIPTU Eskiel Ketaren, yang segera mencatat kejadian ke sistem Lancang Kuning, sembari memantau situasi di lokasi. Langkah cepat ini menghindarkan hutan dari kerusakan yang lebih luas.

Pemadaman dipimpin langsung oleh Kapolsek Parapat, AKP Manguni WD Sinulingga, bersama IPTU Budianto Silalahi selaku koordinator lapangan.

Tim yang tergabung dari berbagai unsur  polisi, petugas pemadam kebakaran, kepala desa, dan masyarakat menyusuri medan perbukitan dengan membawa peralatan seadanya.

Tidak ada jalan masuk untuk mobil damkar, sehingga semua dilakukan secara manual.

“Kami harus berjalan kaki membawa peralatan karena lokasi sangat sulit dijangkau. Kondisi ini memang penuh tantangan,” ungkap AIPTU Eskiel Ketaren.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Bripka Kristop Sinaga yang turut turun ke lokasi, menggambarkan betapa cepatnya api menjalar saat mereka tiba.

“Air terbatas, akses sulit. Tapi kami tidak bisa menunggu. Api harus segera dikendalikan,” katanya.

Petugas pemadam kebakaran dari Parapat, Gomgom Sinaga, yang turut bergabung, mengaku medan yang berat memaksa mereka menggunakan peralatan manual. Meski kelelahan, mereka terus berjuang di tengah asap dan teriknya sore hingga malam hari.

Setelah beberapa jam, api berhasil dikendalikan. Namun beberapa bara api masih tersisa dan berpotensi menyala kembali. Tim gabungan terus melakukan pemantauan dan penyekatan agar bara tidak meluas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved