Berita Viral
NASIB Nenek Hartinah Bayar Hampir Rp1 M, Apartemen Mewah tak Kunjung Dibangun: Habis Air Mata Saya
Ia mengetahui apartemen mewah yang dijanjikan akan mulai bisa ditempati pada 2017, tak kunjung menampakkan wujudnya.
TRIBUN-MEDAN.com - Nasib Nenek Hartinah bayar hampir Rp1 miliar namun apartemen mewah tak kunjung dibangun.
Padahal uang tersebut merupakan tabungannya di hari tua.
Dijanjikan bisa ditempati pada 2017, namun hingga hari ini bangunan tersebut baru berupa pondasi.
Baca juga: SOSOK Wanita Muda Jatuh dari Lantai 19 Apartemen Kalibata City Usai Kamarnya Disusupi WNA ODGJ
Nasib apes dialami oleh nenek pensiunan Perum Bulog bernama Hartinah (83).
Dirinya mengaku menjadi korban penipuan dengan kedok pembelian apartemen mewah di Jalan Frontage A Yani, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Hartinah diketahui sudah membayar apartemen mewah hampir Rp1 miliar.
Uang itu merupakan hasil tabungan masa tua miliknya.
Baca juga: Polisi Diduga Tipu Pedagang Modus Bisa Luluskan ke Bintara Polri Disidang Kode Etik Hari ini
Hartinah kemudian kecewa lantaran tak kunjung bisa menempati apartemen mewah.
Lokasi pembangunan hingga kini masih berupa pondasi.
Bagaimana cerita lengkap kejadian yang dialami Hartinah?

Hartinah menceritakan, semua bermula saat dirinya pergi ke pameran apartemen mewah Jatim Expo Surabaya pada 2014 silam.
Properti tersebut dikembangkan oleh PT Trikarya Graha Utama (TGU).
Kala itu, penawaran dari developer sangat menggoda Hartinah.
Siapa yang tidak mau dengan apartemen mewah di lokasi tengah kota?
Baca juga: Buka Desa di Amborgang, Warga: Kami Enggak Perlu Lagi ke Balige
Singkat cerita, Hartinah memantapkan diri membeli satu unit.
"Saya tertarik karena untuk investasi masa depan juga. Pas ada pameran saya tergoda."
"Gambarnya mewah. Lokasinya tengah kota. Saya awalnya yakin saja," ucap Hartinah, dikutip dari TribunJatim.com.
Keinginan Hartinah semakin bulat saat melihat foto pengembang bersama pejabat-pejabat penting saat peletakan batu pertama.
Baca juga: TERNYATA Diplomat Arya Daru Sempat Jadi Saksi Kasus TPPO Kamboja, Eks Pimpinan KPK: Dia Dibunuh
Kepala daerah hingga menteri hadir dalam acara tersebut.
"Ada foto-foto pemiliknya sama pejabat pemerintahan penting yang akhirnya membuat saya tertarik,” jelas Hartinah, dikutip dari Kompas.com.
Lakukan pembayaran
Perjanjian jual beli kemudian dilakukan oleh Hartinah bersama pihak PT Trikarya Graha Utama.
Adapun unit yang dibeli adalah apartemen tipe studio seharga sekitar Rp 1 miliar.
Hartinah memulainya dengan menyerahkan uang muka sebanyak Rp700 juta.
Sedangkan sisanya akan diangsur selama tiga tahun.
Hartinah membeli apartemen mewah tidak hanya mengandalkan uang tabungan pensiun.
Ia juga dibantu oleh anak-anaknya.
"Saya minta menggenapi Rp 924 juta dibantu anak-anak," katanya.
Baca juga: WAPRES GIBRAN Ngaku Bersedia Jika Berkantor di Papua Demi Percepatan Pembangunan, KKB: Anak Ingusan
Hartinah mulai menyadari jadi korban penipuan dua bulan sebelum pembayaran lunas.
Ia mengetahui apartemen mewah yang dijanjikan akan mulai bisa ditempati pada 2017, tak kunjung menampakkan wujudnya.
"Tidak ada bangunan apa pun. Hanya pondasi sampai sekarang. Saya baru sadar kalau ini penipuan," tegas Hartinah.
Kini, Hartinah dilanda kebingungan. Uang hari tuanya habis, bahkan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak dia pun tak sanggup.
“Wis gak, wis entek air mata saya (sudah enggak, sudah habis air mata saya)."
"Uang saya sudah habis nih, wong sekarang itu mau mendandani (memperbaiki) rumah saya yang sekarang aja bingung (orang sekarang mau membenahi rumah saya saja bingung),” kata dia.
Terakhir, Hartinah menuntut PT Trikarya Graha Utama untuk segera mengembalikan uangnya.
Armuji turun tangan
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji alias Cak Ji turun tangan.
Setelah mendapatkan laporan atas dugaan penipuan, ia bersama para korban mendatangi kantor PT Tri Karya Graha Utama di Jalan Dukuh Kupang Barat XIX Nomor 35 Surabaya, pada Rabu (9/7/2025) kemarin.
"PT Triguna Graha Utama harus tanggung jawab," tegas Cak Ji, dikutip dari TribunJatim.com.
Dari pertemuan tersebut, hasilnya tidak memuaskan.
Cak Ji dan para korban gagal menemui Direktur PT Tri Karya Graha Utama yang kini dijabat Setya Budijanto.
Ia berhalangan hadir karena sedang menemani ibunya yang sakit gagal ginjal.
Oleh karenanya, Cak Ji akan kembali menggelar pertemuan dalam waktu dekat.
"Nanti tak undang kembali bersama para korban,” pungkas Cak Ji.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.