Siantar Terkini
Harga Beras Terus Naik, Pemko Siantar Buat Pasar Murah dan Jual 800 Karung ke 8 Kecamatan
Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar mempersiapkan kegiatan pasar murah yang rencananya dipusatkan di Lapangan Adam Malik.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar mempersiapkan kegiatan pasar murah yang rencananya dipusatkan di Lapangan Adam Malik.
Pasar murah yang rencananya dilaksanakan di minggu ketiga Juli 2025, sebagai upaya intervensi harga beras yang terus naik di pasaran.
Rapat persiapan pasar murah digelar di Kantor Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setdako Pematangsiantar, Jumat (11/7/2025) pagi, dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi.
Turut hadir, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Zainal Siahaan, dari Bulog Cabang Pematangsiantar, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar, Inspektorat, Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Diskoperindag), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan dari Koperasi Rezeki Halal Barokah (RHB).
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdako Pematangsiantar Sari Dewi Rizkiyani Damanik memaparkan kenaikan harga bahan pokok di dua pasar tradisional di Kota Pematangsiantar, yaitu Pasar Horas dan Pasar Dwikora, dalam dua pekan terakhir. Diketahui, harga beras mengalami kenaikan terus-menerus.
Menyikapi harga beras yang terus naik, Sekda Junaedi Antonius Sitanggang mengatakan, Pemko Pematangsiantar akan melakukan intervensi dengan menggelar pasar murah ataupun Gerakan Pangan Murah (GPM), termasuk untuk pengendalian inflasi.
Diputuskan, pasar murah akan digelar di minggu ketiga Juli 2025, atau bersamaan dengan penyaluran beras Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
"Penyaluran beras CBP bagi keluarga kurang mampu biasanya dilaksanakan di Kantor Pos. Nah, kita menggelar pasar murah di Lapangan Adam Malik," kata Junaedi, seraya menambahkan beras medium di pasar murah akan ditawarkan sesuai harga pembelian dari Bulog, yaitu kemasan isi 5 kilogram.
Dalam rapat juga diputuskan, akan disediakan 800 karung beras untuk 8 kecamatan.
Warga yang bisa membeli, yakni masyarakat umum, kecuali ASN, TNI-Polri, dan pensiunan. Adapun untuk harganya akan diumumkan kemudian.
"Untuk harganya masih kita runding kan berapa ke masyarakat dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat kurang mampu," kata Kabag Ekonomi Sari Damanik.
Sedangkan pembelian, Sekda Junaedi kembali menyampaikan agar menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Selain aman, tidak repot menyediakan uang kembalian, juga mendukung program kerja Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
"Penggunaan QRIS juga salah satu upaya dalam percepatan akses keuangan daerah dan merupakan indikator akses keuangan daerah yg tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)," katanya.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Nama Timbul Lingga dan Abraham Dikabarkan Berebut Kursi DPC PDI-P Siantar |
![]() |
---|
9 Jabatan Eselon II di Pemko Tebingtinggi Diisi Pelaksana Tugas, Ini Daftar Namanya |
![]() |
---|
Paksa Karyawan Resign, Perusahaan Distributor Es Krim di Siantar Diadukan ke Disnaker |
![]() |
---|
Hanya Satu dari 53 Unit Koperasi Merah Putih di Siantar Beroperasi, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Mendagri Minta Kenaikan Tarif Pajak PBB Ditunda, Pemko Siantar Duluan Beri Diskon dan Pemutihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.