Berita Viral

Viralnya Video Sosok Andini Permata, Hati-hati Jika Muncul, Jangan Sampai Diklik Sering Jebakan

Sejauh ini, Andini Permata diduga adalah sosok fiktif yang dibuat untuk kepentingan pencurian data pribadi lewat link jebakan malware.

istiwewa
SOSOK VIRAL - Belakangan di media sosial viral sosok seorang perempuan muda yang diketahui bernama Andini Permata. Andini Permata viral karena video berdurasi 2 menit 31 detik yang tersebar luas di di TikTok, X, dan Telegram Sosok ini muncul dalam sebuah video berdurasi 2 menit 31 detik bersama seorang anak laki-laki yang disebut dan diduga sebagai adiknya. 

Saat diklik, banyak dari tautan tersebut justru mengarahkan pengguna ke situs-situs mencurigakan yang meminta informasi pribadi.

Beberapa situs palsu itu meminta data seperti nama lengkap, email, nomor ponsel, hingga nomor rekening.

Parahnya lagi, ada juga tautan yang mengandung skrip berbahaya yang bisa mengambil alih perangkat atau mencuri data secara otomatis.

Praktik semacam ini dikenal sebagai rekayasa sosial digital atau social engineering, yaitu teknik manipulatif yang memanfaatkan rasa penasaran untuk menjebak korban.

Hingga kini, belum ada satu pun informasi yang bisa memastikan bahwa Andini Permata benar-benar ada.

Tidak ditemukan akun Instagram, TikTok, atau profil lain yang terverifikasi atas nama tersebut.

Beberapa dugaan menyebutkan bahwa nama Andini hanya diciptakan sebagai umpan atau bait, agar publik tertarik dan akhirnya mengklik tautan jebakan.

Hal ini memperkuat dugaan bahwa video viral tersebut sengaja dibuat untuk keperluan penipuan digital.

Ketiadaan klarifikasi dari sosok yang diklaim sebagai Andini atau dari keluarganya, membuat isu ini makin meragukan.

Banyak netizen juga mulai curiga bahwa ini hanyalah trik lama yang dikemas ulang dengan nama baru.

Menanggapi fenomena ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengeluarkan pernyataan resmi.

Dalam siaran pers awal Juli 2025, Kominfo mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan mengklik tautan viral yang belum jelas asal-usulnya.

"Masyarakat harus berhati-hati terhadap penyebaran konten yang belum tentu benar, apalagi jika disertai ajakan untuk membuka tautan mencurigakan," tulis Kominfo.

Kominfo juga meminta masyarakat untuk tidak ikut menyebarluaskan konten semacam ini karena bisa memperbesar dampak penipuan.

Apabila menemukan situs mencurigakan, publik dapat melaporkannya melalui situs aduankonten.id agar bisa ditindaklanjuti dan diblokir.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved