Langkat Terkini

Bentrokan di Desa Lau Mulgap Langkat Bukan yang Pertama Kali, Polisi Pernah Diserang

Bentrokan yang terjadi di Desa Lau Mulgap, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
BENTROKAN ORMAS: Satu unit mobil Kijang Innova hancur pasca bentrokan ormas di Jalan Jamin Ginting, Dusun Pasar Asam, Desa Lau Mulgap, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (14/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Bentrokan yang terjadi di Desa Lau Mulgap, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang terjadi pada, Senin (14/7/2025) dini hari, bukan kali pertama terjadi. 

Namun pada, Rabu (2/8/2023) lalu, bentrokan serupa juga pernah terjadi.

Pada saat itu, bentrokan yang dikomandoi Kepala Desa Lau Mulgap, Asri Nurmala Sitepu, berhadapan dengan pihak kepolisian Polres Langkat, yang hendak menangkap suaminya berinisial Eb yang juga merupakan DPO Polres Langkat

Asri Nurmala Sitepu memprovokasi warga dan sempat melakukan penyerangan hingga ingin membakar personel Polres Langkat, saat suaminya berinisial Eb mau ditangkap. 

Hal ini pun diungkapkan oleh Kapolres Binjai, AKBP Rio Alexander Panelewen pada waktu itu. 

Rio pun mengungkapkan kronologi kejadian itu. Bermula pada, Rabu (2/8/2023) sekira pukul 05.00 WIB, awalnya Polres Langkat ingin menangkap tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan Ketua PAC IPK, Simson Sembiring (41). 

Salah satu tersangka itu adalah Eb suami Asri Nurmala Sitepu.

Pada waktu itu, ada sekitar 27 personel polisi yang diturunkan dengan mengendarai enam mobil ke Desa Lau Mulgap

Sekitar pukul 07.00 WIB, petugas dibagi dua tim. Ada tim yang hendak menangkap Eb dan tim lainnya menggerebek kantor FKPPI di depan rumah Eb. 

Kala itu, ada 12 orang yang diamankan dari dalam kantor FKPPI dan dibawa ke Polres Langkat. Sedangkan Eb melarikan diri. 

Penyerangan terhadap polisi pun dimulai ketika tim yang ingin menangkap Eb hendak bergegas meninggalkan lokasi. 

“Tiba-tiba ibu si Eb ini meneriaki petugas dengan sebutan rampok. Teriakan itu membuat massa berdatangan. Ibu Eb ini coba menghalangi petugas untuk pergi dengan cara menarik tali senjatanya,” ucap Rio. 

“Di momen itu pula, Asri Nurmala Sitepu memprovokasi warga. Ia mengucapkan kata tidak senonoh dan meminta massa agar menghadang petugas pergi,” sambungnya. 

Lanjut Rio, ia menyampaikan situasi saat itu mulai mencekam. Mobil seorang polisi dikepung dan dilempari batu sehingga mengalami kerusakan. 

Tak berhenti di situ, ada beberapa warga yang menyiram badan empat personel polisi dengan minyak Pertalite. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved