Berita Viral

Bripka Cecep Tewas Berdesakan Makan Gratis di Pesta Nikah Putri Karlina dan Maula, Total 3 Meninggal

Hajatan makan gratis berujung maut terjadi di rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar, putra Dedi Mulyadi

|
Editor: Juang Naibaho
tribun jabar/sidqi al ghifari
TEWAS ANTRE MAKAN - Warga mengantre di gerbang pendopo Garut menunggu gelaran makan gratis yang merupakan rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Jumat (18/7/2025) siang. Tiga orang tewas berdesakan saat antre makan gratis ini, di antaranya anggota Polres Garut Bripka Cecep.  

Pernikahan keduanya menarik perhatian warga Jawa Barat, khususnya warga Garut. Hal itu lantaran pernikahan tersebut menyatukan dua tokoh pejabat di Jawa Barat. 

Putri Karlina, selain berstatus Wabup Garut juga putri dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Sedangkan Maula Akabr anak dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Warga Garut juga terpukau dengan konsep unik pernikahan Wabup Garut tersebut.

Berikut 7 fakta menarik pernikahan Putri Karlina dan Maula Akbar:

1.Konsep Pernikahan
Pernikahan Putri Karlina dan Maula Akbar mengusung konsep adat Sunda.

Hal ini terlihat dari pakaian pengantin yang dikenakan kedua pengantin serta keluarga inti.

Selain itu juga hantaran yang dibawa keluarga mempelai pria, Maula Akbar yang mengusung kearifan adat budaya.

Pada pernikahan tersebut juga digelar beberapa penampilan seni budaya.

Putri Karlina mengaku awalnya konsep pernikahannya dengan Maula Akbar akan digelar sederhana.

Namun, karena pertimbangan dan permintaan orangtua, akhirnya menjadikan momen bahagianya menjadi pesta rakyat.

Konsep pernikahannya berubah menjadi pesta rakyat yang mengangkat kearifan lokal Garut.

2. Mahar Unik
Selain momen pernikahan, mahar atau maskawin Putri Karlina dan anak Dedi Mulyadi itu jadi sorotan karena tak biasa.

Maula Akbar memberikan sederet mahar pernikahan untuk Putri Karlina, yaitu 90 gram Logam Mulia, 9 ekor sapi, 9 ekor domba garut, 9 ekor ayam pelung cianjur, 9 tambunan bibit ikan gurame, 99 jenis bibit buah kayu lokal, dan 9 jenis bibit padi lokal.

Dalam pernikahnnya, mahar yang diberikan mencerminkan filosofi “proses pembenihan kehidupan” — mulai dari hewan ternak, benih tanaman, hingga pohon-pohon lokal khas Nusantara.
 
"Perkawinan itu kan proses pembenihan," ujar Gubernur Dedi Mulyadi, via sambungan telepon, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

"Benih sapi, benih domba, benih ikan, benih padi, benih pohon, benih kayu — semua itu adalah simbol kehidupan yang berkelanjutan. Menikah itu bukan sekadar ritual, tapi membangun siklus kehidupan," lanjut Dedi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved