Berita Viral
Fakta Unik Seputar Lembah Harau yang Kini Kebakaran, Punya Dua Air Terjun
Lembah Harau di Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat merupakan lembah yang diapit dua dinding granit.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Lokasinya sangat dekat dari Kota Payakumbuh yang bisa ditempuh berjarak 2 hingga 15 Km.
Akses menuju Lembah Harau cukup mudah dengan kendaraan darat, dengan jalur yang melewati Kota Payakumbuh dan pusat Kabupaten Lima Puluh Kota.
Keunikan dan Keindahan Alam
Lembah Harau dikenal karena keindahan alamnya berupa hamparan persawahan hijau yang asri di dasar lembah, dikelilingi tebing-tebing cadas granit berwarna-warni yang menjulang tinggi (sekitar 80–300 meter).
Ada beberapa air terjun alam di sekitar lembah, seperti Air Terjun Sarasah Jambu dan Air Terjun Akar Berayun, dengan pemandangan spektakuler dan udara yang sejuk.
Baca juga: 3 Rekomendasi Wisata Alam yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan!
Sejarah dan Asal Usul Nama
Nama “Harau” konon berasal dari kata "parau" yang berarti suara serak atau gagap.
Penamaan ini kabarnya berkaitpaut dengan cerita lokal tentang banjir dan longsor yang menimbulkan suara gaduh di bukit sekitar.
Secara geologi, daerah ini diduga dulunya merupakan bagian dari dasar laut, karena ditemukan batuan breksi dan konglomerat yang berumur lebih dari 30 juta tahun.
Karena keunikannya itu, Lembah Harau kerap menjadi lokasi destinasi wisata para pelancong.
Bahkan, sejumlah wisatawan mancanegara sudah pernah menginjakkan kaki di sini.
Baca juga: Wisata Alam Tersembunyi di Selama Perak, Malaysia, Ada Kegiatan Outdoor Rafting dan Abseiling
Dari catatan sejarah, wisatawan sudah ke sana sejak zaman Belanda.
Hal itu dibuktikan dari adanya monumen peninggalan Belanda di kaki Air Terjun Sarasah Bunta yang menunjukkan bahwa tempat ini telah dikenal sejak tahun 1926.
Aktivitas Wisata
Karena lokasinya merupakan kawasan perbukitan, wisatawan yang berkunjung ke Lembah Harau bisa melakukan trekking atau hiking menuju puncak tebing dengan jalur yang menantang selama 1 hingga 1,5 jam untuk menikmati panorama dari atas.
Area ini juga populer untuk olahraga panjat tebing, karena formasi batu granitnya yang curam dan menarik.
Namun, jika Anda hendak melakukan panjat tebing, tentu harus membawa peralatan yang lengkap.
Baca juga: Pemandian Alam Lae Kumennir, Cocok Jadi Lokasi Berlibur Bersama Teman dan Keluarga
Anda juga membutuhkan pendamping yang profesional jika akan melakukan panjat tebing di sini.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.