Berita Viral

DEKAN FISIP UNSOED Setujui Pemecatan Oknum Dosen Bergelar Profesor Diduga Lecehkan Mahasiswi

FISIP Unsoed mengecam keras segala bentuk kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus termasuk yang dilakukan oleh oknum dosen.

|
Editor: AbdiTumanggor
KOLASE FOTO KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN/GORAEDU
KASUS PELECEHAN DI KAMPUS: Spanduk protes mengenai dugaan kekerasan seksual terpasang di halaman Rektorat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025). (KOLASE FOTO KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN/GORAEDU) 

Tribun kemudian mencoba menghubungi Prof Mite. Ia mengaku belum mengetahui kasus tersebut karena sedang berada di Taiwan melakukan sejumlah pertemuan akademisi. "Kebetulan kami seminggu ini posisi di Taiwan, jd belum mendapat informasi lengkap tentang berita ini," kata Prof Mite.

Dekan Fisip Unsoed Purwokerto, Prof Dr Slamet Rosyadi Msi saat dikonfirmasi Tribun juga enggan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kasus tersebut. Ia mengaku akan meminta arahan terlebih dahulu kepada pimpinan terkait perkara itu. "Saya tunggu arahan pimpinan dulu Nggih,"kata Prof Slamet.

Rekam Jejak Satgas PPKS Unsoed dalam Menangani Kekerasan Seksual

Ini bukan kali pertama Unsoed berhadapan dengan kasus kekerasan seksual.

Pada 2024 lalu, Satgas PPKS berhasil menangani kasus pelecehan terhadap empat mahasiswi oleh seorang pria berinisial MD, yang menyamar sebagai pencari bakat iklan.

Kala itu, Satgas PPKS memprioritaskan pendampingan psikologis korban sebelum membawa kasus ke ranah hukum. 

Ketua Satgas PPKS, Tri Wuryaningsih, menyatakan bahwa penguatan mental korban menjadi fokus utama sebelum tindakan hukum dilakukan.

Satgas juga aktif melibatkan keluarga korban dan menjamin perlindungan selama proses pelaporan berlangsung.

Penanganan tersebut dinilai sebagai bentuk komitmen nyata kampus dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.

Berbeda dari kasus sebelumnya, kini terduga pelaku justru berasal dari kalangan internal kampus, seorang guru besar yang memiliki otoritas tinggi.

Hal ini membuat kasus menjadi lebih kompleks, terutama terkait dengan potensi relasi kuasa dan konflik kepentingan dalam penanganannya. Mahasiswa pun menuntut agar prosedur Satgas PPKS tetap dijalankan secara utuh, tanpa intervensi atau perlindungan terhadap pelaku.

Berikut adalah daftar beberapa guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto:

Prof. Dr. Abdul Rohman, M.Ag. (Bidang Studi Islam)  

Prof. Dr. Ali Rokhman, M.Si. (Bidang Manajemen Informasi Sektor Publik)  

Prof. Dr. Nana Sutikna, M.Hum. (Bidang Filsafat Komunikasi)  

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved