Berita Viral
FAKTA Baru Pembunuhan Driver Ojol Wanita, Syahrama Bohong Soal Dijanjikan Sevi Ayu Jadi PNS
Syahrama mengaku membunuh Sevi karena janji korban untuk membantu dirinya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan imbalan uang sebesar Rp5 juta.
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah fakta baru pembunuhan driver ojol wanita, Sevi Ayu.
Pelaku, Syahrama ternyata bohong soal motifnya.
Sebelumnya Syahrama mengaku dijanjikan Sevi Ayu jadi PNS.
Baca juga: BURSA TRANSFER Liga Italia Terbaru, AC Milan Siap Boyong Federico Chiesa yang Bosan di Liverpool
Belakangan hal tersebut tidaklah benar.
Satreskrim Polres Gresik merilis hasil terbaru dari pemeriksaan laboratorium forensik Polda Jatim terkait cairan putih yang ditemukan pada tubuh almarhumah Sevi Ayu Claudia (30), driver ojek online asal Sekardangan, Sidoarjo, yang menjadi korban pembunuhan sadis oleh residivis Syahrama (SR).
Jasad Sevi ditemukan terbungkus plastik dan kardus, dibuang di pinggir Jalan Raya Kedamean, Kecamatan Kedamean, Gresik, pada Minggu pagi (27/7/2025).
Baca juga: Menantu Kepergok Selingkuh, Mertua Tak Marah dan Malah Melindungi Istri Anaknya dari Amukan Warga
Kondisinya mengenaskan: hanya mengenakan legging abu-abu, kaos hitam, dan jaket levis — tanpa pakaian dalam.
Hasil Labfor: Cairan Putih Bukan Sperma Pelaku
Teka-teki mengenai kemungkinan kekerasan seksual sempat menjadi perhatian penyidik karena adanya cairan putih di alat vital korban.
Namun setelah dua kali uji laboratorium, hasil swab vagina menunjukkan bahwa cairan tersebut adalah cairan organik milik korban sendiri, bukan sperma pelaku.
“Cairan yang diuji positif semacam sperma. Namun setelah pengujian lanjutan, DNA-nya identik dengan milik korban."
Baca juga: ANAKNYA Keracunan, Roro Fitria Gandeng 10 Pengacara Tuntut Ganti Rugi Hotel Bintang Lima
"Kami sampaikan bahwa tidak ada sperma pelaku di alat vital korban,” ungkap Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, Rabu (30/7/2025) kepada SURYA.co.id
Dengan hasil ini, penyidik menepis dugaan terjadinya kekerasan seksual dalam kasus ini.

Meski korban ditemukan tanpa pakaian dalam, tidak ditemukan unsur pemaksaan seksual berdasarkan hasil forensik.
“Sejauh ini dari pemeriksaan laboratorium, tidak ditemukan adanya tindak kekerasan seksual,” tambah Abid.
Namun demikian, pemeriksaan toksikologi terhadap tubuh korban masih berlangsung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.