Penculikan Anak di Medan
Cerita Ibu Siswa SD di Medan Marelan Diculik, Syok saat Jemput Anak tapi Sudah Dibawa Orang
Seorang pelajar kelas 2 SD berinisial ZK di Kecamatan Medan Marelan diduga menjadi korban penculikan, kemarin, Kamis 31 Agustus.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang pelajar kelas 2 SD berinisial ZK di Kecamatan Medan Marelan diduga menjadi korban penculikan, kemarin, Kamis 31 Juli 2025.
Ibu korban, Via (32) mengungkap kronologis kejadian anaknya diculik orang tak dikenal.
Via mengatakan, awalnya dia berangkat dari rumah hendak menjemput anaknya yang tak jauh dari kediamannya, Kamis 31 Agustus kemarin sekira pukul 11:30 WIB.
Setibanya di depan sekolah, anaknya tak kunjung muncul seperti biasa.
Ia sempat keliling-keliling area sekolah untuk mencari keberadaan putranya.
Tiba-tiba ada orang tua murid yang mendatangi Via, mengatakan kalau anaknya sudah dijemput seseorang.
"Ketika sampai ke sekolah, saya mencarinya sampai 3 kali keliling gak jumpa juga. Lalu ada salah satu orang tua murid bilang anak saya sudah ada yang menjemput, memegang tangannya,"kata Via, Jumat (1/8/2025).
Kaget karena anaknya dijemput orang tak dikenal, Via mengecek rekaman video Closed Cirkuit Television (CCTV) di lokasi.
Ternyata ZK didatangi seorang perempuan tak dikenal, lalu dimasukkan ke dalam mobil.
"Saya buka rekaman cctv, gak kenal yang jemput."
Usai mengetahui anaknya dibawa seseorang pergi, Via menghubungi orang tuanya di rumah.
Ternyata ibunya bilang ada seseorang orang yang mengantar amplop berisi surat, meminta uang sebesar Rp 50 juta sebagai tebusan anaknya yang diculik.
Dalam surat juga disertakan nomor rekening penerima.
Bahkan surat tersebut bernada ancaman yang menyebut akan membunuh anaknya, jika uang sebesar Rp 50 juta tidak dituruti.
"Belum dikirim, masih mengulur waktu.Katanya, jangan main-main nanti anak ini saya bunuh."

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.