Sumut Terkini

Azwar, TKI Asal Asahan Tewas di Kamboja, Ayah: Tulang Punggung dan Bantu Ekonomi Keluarga

Zulkarnain, ayah Azwar menahan air mata setelah mendengarkan nama anak sulungnya disebut.

Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIF
Zulkarnain, ayah Azwar saat ditemui dikediamannya, Kamis (7/8/2025). Menurutnya, Azwar merupakan sosok yang cerita, tidak menyusahkan keluarga dan membantu perekonomian keluarga. 

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN- Kepulangan Azwar, TKI asal Asahan yang tewas di Kamboja sudah ditunggu-tunggu oleh keluarga yang sudah menanti selama dua bulan terakhir.

Zulkarnain, ayah Azwar menahan air mata setelah mendengarkan nama anak sulungnya disebut.

Azwar pergi keluar negeri tanpa pamit dari Zulkarnain.

Azwar yang hendak ke Malaysia untuk bernyanyi malah diperjualbelikan secara ilegal oleh agen yang tidak bertanggung jawab ke Kamboja untuk bekerja di perusahaan scamer.

"Saya tidak tahu, pulang kerja saya tanya ke adiknya Aziz, ternyata si Azwar udah berangkat ke Malaysia," ujar Zulkarnain saat dijumpai tribun-medan.com di kediamannya, Bunut, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Kamis (7/8/2025).

Sempat tak ada kabar selama berhari-hari, akhirnya keluarga mendapatkan pesan dari Azwar yang meminta agar dirinya ditebus dengan membayarkan uang denda.

Dalam kondisi sakit, Azwar menghubungi adiknya dan berkata akan disiksa dan diancam akan dibuang ke laut.

"Kami sedih setelah mendapatkan kabar anak kami meninggal dunia, kemudian kami dapat kabar dia tidak bisa dipulangkan. Kami mencoba meminta tolong kepada orang dermawan, dan ternyata bisa di pulangkan," katanya.

Menurutnya, Azwar merupakan anak yang ceria dan suka menghibur.

Selain itu, di mata Zulkarnain, Azwar anak yang mandiri dan menjadi tulang punggung keluarga.

"Dia sering membantu keluarga, dia itu nyanyi mulai dari hajatan, kafe ke kafe. Kemudian dia nyanyi ke Malaysia. Semua itu untuk kami keluarganya. Meskipun kami semua bekerja, tapi dia selalu ingat kepada saya selaku orang tuanya," ujarnya.

Katanya, Azwar menjadi anak yang membantu perekonomian keluarga dan tidak ingin menyusahkan orang tua.

"Saya sangat berterimakasih kepada orang baik yang sudah sudi membantu kami untuk memulangkan jasad Azwar yang sempat tertahan di Kamboja untuk dipulangkan ke Indonesia," pungkasnya.

Diketahui, sebelum meninggal, Azwar sempat berkomunikasi dengan keluarga dengan mengirimkan beberapa video serta video call.

Dalam video callnya, Azwar mengaku meminta uang sebesar Rp 40 juta sebagai uang denda agar dirinya dapat dibebaskan dari perusahaan scamer tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved