Polda Sumut

Ketika Narkoba Dijual Seperti Tiket Masuk, Sistem Gelap yang Dibongkar Polda Sumut di New Blue Star

Penelusuran Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara pada Minggu dini hari, (27/7/2025), membuka tabir gelap jaringan

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Dirnarkoba Polda Sumut Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak SIK SH MH, didampingi Kapolres Binjai AKBP Bambang C Utomo SH SiK M SI., memimpin langsung penggerebekan lokasi peredaran narkoba di kawasan hiburan malam. Operasi ini berhasil mengungkap sejumlah kasus dan mengamankan enam tersangka beserta berbagai barang bukti. 

TRIBUN-MEDAN.COM, LANGKAT-Di tengah hingar-bingar musik dan kerlap-kerlip lampu tempat hiburan malam New Blue Star di Binjai-Langkat, satu ruangan kecil menyimpan ironi.

Sebuah “loket narkoba” yang dengan rapi melayani pemesanan ekstasi, seolah bagian dari daftar menu hiburan malam.

Penelusuran Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara pada Minggu dini hari, (27/7/2025), membuka tabir gelap jaringan narkoba yang beroperasi sistematis dan terorganisir di balik karaoke dan barak-barak tersembunyi di kawasan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.

Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Dr. Jean Calivin Simanjuntak, SH, SIK, MH mengatakan, penggerebekan di room KTV 5 THM New Blue Star dilakukan pukul 00.30 WIB.

Petugas merobohkan dan membakar barak narkoba di kawasan Binjai, yang selama ini dikenal sebagai sarang peredaran sabu dan ganja.
Petugas merobohkan dan membakar barak narkoba di kawasan Binjai, yang selama ini dikenal sebagai sarang peredaran sabu dan ganja. (IST)

Seorang pria berinisial RZ (26), pekerja waiters, ditangkap dengan lima butir ekstasi logo apel merah.

"Dalam pemeriksaan awal, ia mengaku memperoleh narkoba itu dari seseorang berinisial R, yang kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO),"ujar Calvijn.

R disebut bertugas di "loket narkotika" dalam THM, menjual ekstasi seharga Rp300 ribu per butir, dengan imbalan Rp3.000 untuk tiap transaksi yang berhasil.

Satu nama lain yang turut diamankan adalah KP (36), penjaga pintu KTV yang dinyatakan positif narkoba.

Sementara dua lokasi lain yang tak kalah mencengangkan adalah dua barak narkoba yang oleh warga disebut Barak Babi dan Barak Kuda. 

"Keduanya terletak di kebun di belakang area THM, dan telah menjadi titik peredaran sabu dan ganja yang cukup aktif,"tuturnya.

Dirnarkoba Polda Sumut Kombes Calvin Simanjuntak bersama Kapolres Binjai memimpin pemusnahan barang bukti narkoba dengan cara dibakar. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara.
Dirnarkoba Polda Sumut Kombes Calvin Simanjuntak bersama Kapolres Binjai memimpin pemusnahan barang bukti narkoba dengan cara dibakar. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara. (IST)

Calvijn mengonfirmasi bahwa tiga kasus tambahan di area yang sama telah berhasil diungkap sebelum dan sesudah operasi di THM, dengan total enam tersangka ditangkap.

Barang bukti mencakup 1,43 kilogram ganja, 16,02 gram sabu siap edar, 19 alat hisap, enam timbangan elektrik, serta uang tunai Rp5,5 juta hasil penjualan.

Yang membuat miris, meski telah dilakukan pembongkaran dan pembakaran barak narkoba serta pemasangan garis polisi (police line), aktivitas haram masih terus berlangsung.

Tim kembali menangkap empat tersangka dengan peran yang sudah terbagi rapi, yakni dari pengantar sabu, penjaga portal, hingga petugas piket bong.

Bagi sebagian orang muda seperti RZ, pekerjaan sebagai pelayan hiburan malam mungkin adalah bentuk harapan, asa untuk bertahan hidup. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved