Berita Viral

ALASAN Megawati Tak Hadir Sidang Tahunan MPR dan Puan Sindir Negara Konoha Hingga Bendera One Piece

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak hadir dalam Sidang Tahunan MPR 2025. 

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua DPD AA Lanyalla Mahmud Mattaliti (kanan) memimpin Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara menyampaikan pidato yang memuat laporan kinerja lembaga-lembaga negara selama setahun terakhir. 

TRIBUN-MEDAN.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak hadir dalam Sidang Tahunan MPR 2025

Mantan Presiden ke 5 ini tidak terlihat di barisan para mantan presiden seperti Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi.  

Ketua DPR RI Puan Maharani sekaligus anak dari Megawati mengungkapkan alasan ibunya tidak hadir di Sidang Tahunan MPR. 

Katanya, Megawati sedang tidak sehat. 

"(Megawati) kurang sehat," kata Puan usai sidang tahunan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Saat awal menyampaikan pidato sidang, Puan sudah menegaskan hadir sekaligus mewakili Megawati di acara tersebut.

Baca juga: Telkomsel, Nuon, dan Bango Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass bagi Gamer Indonesia

Baca juga: Bulog Kanwil Sumut Sudah Gelontorkan 1.602 Ton Beras SPHP

Baca juga: Viral Aksi Pungli Menuju Lokasi Wisata Air Terjun Dua Warna, Begini Kata Pemkab Deli Serdang

"Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ibu Profesor Doktor Honoris Causa Hj. Megawati Soekarnoputri, atau yang saat ini diwakili saya keberadaannya," kata Puan dalam sidang.

Dalam pidatonya Puan menyoroti munculnya lelucon politik 'Negara Konoha' yang dilontarkan rakyat sebagai bentuk kritik.

Tak hanya itu, Puan menyebut saat ini juga muncul simbol 'Bendera One Piece'.

"Kini, kritik rakyat hadir dalam berbagai bentuk yang kreatif dan memanfaatkan kemajuan teknologi, khususnya media sosial, sebagai corong suara publik," kata Puan.

Puan mengatakan rakyat kini melontarkan lelucon politik bahasa kreatif zaman kini seperti 'Negara Konoha'.

Tak hanya itu, kata Puan, baru-baru ini juga muncul simbol bendera one piece yang dipasang sebagai bentuk kritik dari rakyat.

"Lelucon politik 'Negara Konoha', hingga simbol-simbol baru seperti 'bendera One Piece', dan banyak lagi yang menyebar luas di ruang digital," kata Puan.

Puan memandang kritikan kreatif ini menunjukkan keresahan rakyat dengan mengikuti bahasa zaman sekarang.

Dia juga meminta pemerintah sebagai pemegang kuasa untuk mendengar semua aspirasi dan kritikan dari rakyat dengan bijaksana dan hati yang bersih.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved