Berita Viral

Fakta Seputar Daging Babi Biru Neon yang Punya Dampak Mengerikan Bagi Manusia

Masyarakat California dihebohkan dengan temuan daging babi biru neon atau biru elektrik. Diduga hal ini karena paparan rodentisida antikoagulan.

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/ChatGPT
BABI BIRU NEON- Pemburu di California, Amerika Serikat menemukan adanya daging babi warna biru neon. Ilustrasi ini dibuat menggunakan aplikasi kecerdasan buatan atau AI, Rabu (20/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Masyarakat di California, Amerika Seikat (AS) tengah dihebohkan dengan adanya penemuan daging babi boru neon atau boru elektrik.

Daging babi warna biru neon ini ditemukan pada daging babi hutan yang diduga terpapar umpan pestisida mengandung rodentisida antikoagulan diphacinone.

Dikutip dari Kompas.com, adanya temuan daging babi biru neon ini bermula dari temuan pemburu hewan liar yang ada di California.

Kala itu, sang pemburu menemukan bahwa hasil buruannya berupa babi hutan memiliki warna yang tidak biasa pada daging, otot dan jaringan lemaknya.

Baca juga: Apa Itu Jokowi White Paper yang Ditulis Roy Suryo CS, Simak Penjelasannya

Daging dan beberapa organ lain terlihat memiliki warna biru neon atau biru elektrik.

Atas temuan itu, pemburu kemudian berkoordinasi dengan pihak terkait, yang kemudian melakukan uji laboratorium kesehatan.

Berdasarkan hasil uji Laboratorium Kesehatan Satwa Liar (WHL) Departemen Perikanan dan Satwa Liar California (CDFW) dan Laboratorium Kesehatan Hewan dan Keamanan Pangan California, ditemukan fakta mengejutkan.

Babi tersebut diduga sudah terpapar umpan pestisida yang mengandung rodentisida antikoagulan diphacinone.

Menurut laporan National Geographic pada Selasa (12/8/2025), temuan daging babi biru neon ini sebenarnya bukan hal baru.

Baca juga: Apa Itu Tantiem Komisaris BUMN, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Bahkan, beberapa tahun lalu, sudah ada temuan serupa di California.

Namun pada Februari 2025, pemilik Urban Trapping Wildlife Control, Dan Burton kembali menemukan hal serupa.

Ia menemukan daging babi biru neon, ketika membedah bangkai babi hutan yang ditemukan di Monterey County, California.

Temuan ini kembali mengejutkan banyak pihak, dan segera ramai diperbincangkan.

Peringatan untuk pemburu

Beberapa bulan setelah Burton mengirimkan sampel daging ke CDFW untuk pengujian laboratorium, otoritas tersebut merilis peringatan bagi para pemburu hewan liar untuk mewaspadai potensi risikonya.

Peringatan ini dikeluarkan oleh CFDW pada Selasa (30/7/2025). 

Baca juga: Mengenal Kodam XIX/Tuanku Tambusai yang Akan Diresmikan Prabowo Subianto

"Para pemburu harus menyadari bahwa daging hewan buruan, seperti babi hutan, rusa, beruang, dan angsa, mungkin terkontaminasi jika hewan buruan tersebut terpapar," kata Koordinator Investigasi Pestisida CDFW, Dr Ryan Bourbour.

"Paparan rodentisida dapat menjadi perhatian bagi satwa liar nontarget di area yang aplikasinya dilakukan di dekat habitat satwa liar," tambah dia.

Rodentisida adalah sebutan untuk zat yang merupakan racun bagi binatang pengerat, terutama tikus.

Sementara itu, difasinon merupakan bahan kimia yang digunakan untuk kondisi tertentu demi serangan hama. Penggunaan zat ini dibatasi di California.

Baca juga: Mengenal Roblox, Game yang Dilarang Pemerintah Dimainkan oleh Anak-anak

Meski penggunaan rodentisida antikoagulan diatur ketat di California, tetapi tidak ada larangan total sehingga zat ini masih muncul di tubuh banyak hewan, termasuk beruang hitam, kucing hutan, dan babi hutan .

Dalam dosis tinggi, rodentisida antikoagulan diphacinone dapat menyebabkan pendarahan hebat pada manusia dan mamalia lain.

Saat ini, belum banyak penelitian ilmiah yang merinci seberapa banyak daging buruan dan pada tingkat kontaminasi apa daging tersebut boleh dikonsumsi seseorang.

Sebuah studi dari tahun 2011 menemukan bahwa memasak daging dari hewan liar yang terkontaminasi diphacinone tidak membuatnya aman dikonsumsi.

Baca juga: Mengenal Badai Tropis Wipha yang Memaksa Hongkong dan Makau Menutup Bandara dan Pelabuhan

Imbauan untuk pemburu dan petani

Lebih lanjut, CDFW mengimbau pengguna pestisida mencegah rodentisida diphacinone agar tidak terpapar pada satwa liar saat menggunakan zat ini.

Sebelum mengaplikasikan rodentisida, penting untuk memastikan satwa liar nontarget tidak menggunakan area yang akan disemprot pestisida.

Penting juga untuk menggunakan metode aplikasi yang tepat agar tidak ada akses ke spesies nontarget.

Baca juga: Mengenal Festival Tabuik Pariaman yang Ternyata Mengingatkan Kita pada Tragedi Karbala

Penggunaan pendekatan manajemen hama terpadu untuk pengendalian hewan pengerat dapat membantu mengurangi kemungkinan paparan rodentisida pada satwa liar non-target.

CDFW mengimbau para pemburu untuk melaporkan temuan-temuan yang tidak biasa pada satwa liar yang diburu, termasuk jaringan biru.

Serta tidak mengonsumsi bagian tubuh hewan yang memiliki lemak, otot, atau kelainan lainnya yang berwarna biru.(tribun-medan.com)

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ada Daging Babi Berwarna Biru Neon di California, Diimbau Waspada

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved