TRIBUN WIKI
Mengenal Badai Tropis Wipha yang Memaksa Hongkong dan Makau Menutup Bandara dan Pelabuhan
Badai tropis Wipha adalah satu siklon tropis (badai tropis) yang memiliki ciri berupa sistem badai raksasa dengan pusat tekanan udara rendah.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sejumlah media internasional melaporkan adanya fenomena badai tropis Wipha yang melanda wilayah Hongkong dan Makau.
Karena badai tropis Wipha ini, otoritas Hongkong dan Makau terpaksa menutup bandara dan pelabuhan.
Mereka tidak ingin adanya kecelakaan transportasi jalur udara dan laut akibat tiupan angin yang cukup kencang tersebut.
Baca juga: Apa Itu Paspor Merah Putih yang Peluncurannya Ditunda Karena Anggaran

Baca juga: Mengenal Bank Syariah Matahari Muhammadiyah yang Mulai Beroperasi dan Punya Izin OJK
Menurut laporan otoritas setempat, setidaknya ada 500 penerbangan dibatalkan atau ditunda pada Minggu (20/7/2025).
Dikutip dari Kompas.id, badai tropis Wipha ini mendekati Makau-Hong Kong dengan kecepatan 25 kilometer per jam.
Akan tetapi, angin bersama badai itu bertiup sampai 120 kilometer per jam.
Oleh karena itu, semua pelabuhan dan bandara harus ditutup total.
Lalu, apa sih badai tropis Wipha ini?
Baca juga: Apa Itu Komcad, Fungsi dan Tugasnya, Bisakah Ikut Berperang?
Badai Tropis Wipha
Badai tropis adalah fenomena cuaca yang sering terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia.
Sedangkan Wipha, adalah satu diantara siklon tropis (badai tropis) yang memiliki ciri berupa sistem badai raksasa dengan pusat tekanan udara rendah, angin sangat kencang, dan hujan deras yang terbentuk di wilayah tropis.
Dapat disimpulkan, bahwa badai tropis Wipha merupakan sebuah badai tropis yang terbentuk di daerah tropis dengan tiupan angin yang sangat kencang disertai dengan hujan lebat.
Baca juga: Apa Itu Badai Tropis Danas yang Kabarnya akan Melanda Kawasan Taiwan
Adapun nama Wipha diberikan untuk sebuah fenomena badai tropis tertentu yang memiliki kekuatan angin antara 63 km/jam hingga kurang dari 119 km/jam, dan bisa meningkat menjadi siklon tropis yang lebih kuat jika angin melebihi 119 km/jam.
Dikutip dari berbagai sumber, pembentukan badai tropis seperti Wipha terjadi akibat energi panas yang besar dari permukaan laut tropis yang hangat (minimal 27°C), yang menyebabkan penguapan air laut melimpah.

Uap air ini kemudian naik dan mengembun, melepaskan panas laten yang memperkuat pertumbuhan awan dan aktivitas badai.
Dilansir dari Bobo, tekanan udara rendah yang terbentuk di permukaan menimbulkan pergerakan udara ke pusatnya, menciptakan sistem rotasi siklon karena pengaruh gaya Coriolis bumi.
Baca juga: Mengenal Festival Tabuik Pariaman yang Ternyata Mengingatkan Kita pada Tragedi Karbala
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.