TRIBUN-MEDAN.COM - Beda perlakuan antara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Sukmawati Soekarnoputri setelah membaca puisi berjudul 'Ibu Indonesia' yang diduga telah menodakan agama Islam.
Ahok mengeluarkan pidato di Pulau Seribu dan dituduh melakukan penistaan agama Islam soal pernyataannya terkait Surat Al-Maidah 51.
Pidato Ahok menuai protes umat Islam yang menuntutnya harus dihukum atas pernyataannya hingga memicu aksi 212 yang begitu massif dilakukan di Jakarta. Puncaknya Ahok divonis 2 tahun penjara setelah majelis hakim menyatakan dia bersalah.
Kini Sukmawati Soekarnoputri dinilai keceplosan dan melakukan kesalahan yang sama akibat pidatonya menyinggung syariat Islam, cadar hingga suara azan. Dia membandingkan dengan kidung atau nyanyian hingga membuatnya berurusan dengan perkara hukum.
Saat bertamu ke kantor Majelis Ulama Indonesia di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018), Sukmawati meminta maaf kepada umat Islam yang merasa tersakiti.
Pada kasus ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mengeluarkan rekomendasi fatwa yang menyatakan puisi tersebut masuk dalam penistaan agama.
Beda halnya dengan Ahok dimana MUI mengeluarkan pernyataan kalau mantan Gubernur DKI tersebut telah menistakan Al-quran.
Ada apa, kenapa beda perlakuan antara Ahok dan Sukmawati?
Menurut Ketua MUI Maruf Amin keputusan tersebut tak perlu dikeluarkan lantaran Sukmawati sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada publik.
"Tapi kalau orangnya ngeyel, ngengkel baru kita keluarin. Ini orangnya sudah minta maaf. Kalau orangnya lantang, baru MUI keluarin fatwa," ujarnya.
Puisi kontroversi Sukmawati Soekarnoputri menimbulkan gejolak di masyarakat. Hari ini massa umat Islam melakukan protes terhadap Sukmawati, mereka melakukan demonstrasi di berbagai kota seperti di Jakarta dan Medan.
Sukmawati mengklarifikasi pembacaan puisi berjudul "Ibu Indonesia" yang diduga telah menodakan agama islam.
Meminta maaf sambil menangis. Itulah yang dilakukan Sukmawati Soekarnoputri, putri mendiang mantan Presiden Soekarno, merespon kontroversi mengenai puisi 'Ibu Indonesia' yang dinilai menyinggung umat Islam.
"Saya mewakili pribadi tidak ada niat menghina umat Islam Indonesia dengan puisi 'Ibu Indonesia'. Saya adalah muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislaman saya," ujar Sukmawati dalam jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Setelah mendengar penjelasan dari Sukmawati, menurut Kiai Ma'ruf, Sukmawati tak berniat menghina Islam. Kandungan dari puisi tersebut merupakan ekpresi sebagai seniman.