Warga Berhamburan saat Gempa 7,2 Guncang Ternate hingga Mengungsi ke Gunung meski tak Ada Tsunami
TRIBUN-MEDAN.COM - Gempa bumi bermagnitudo 7,2 mengguncang Labuha, Maluku Utara, Minggu (14/7/2019).
Getaran gempa tersebut terasa sampai ke Manado.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa terjadi pada pukul 16.10 WIB.
"Lokasi gempa 0.59 LS,128.06 BT (62 kilometer TimurLaut Labuha-Malut), dengan kedalaman 10 kilometer," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko dalam keterangannya, Minggu sore.
Edward menjelaskan, selain Manado, gempa tersebut juga dirasakan di Obi V MMI, Ambon II-III MMI, Ternate, Namlea, Gorontalo, Sorong II MMI.
"Gempa tidak berpotensi tsunami," ujar dia.
Gempa dengan pusat 0,59 LS, 128,06 BT atau 62 kilometer timur laut Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, tersebut cukup dirasakan masyarakat di Kota Ternate.
Gempa yang berlangsung sekitar 2 hingga 5 detik itu membuat sebagian masyarakat lari berhamburan ke luar rumah karena panik.
"Gempa cukup kuat tadi, hampir sama dengan 7,1 belum lama ini," kata Tati, warga Kota Ternate kepada Kompas.com.
Warga juga mengaku khawatir ada gempa susulan.
Sementara Kepala BMKG Stasiun Geofisika Ternate, Kustoro Heriyatmoko mengatakan, pusat gempa di Labuha dan tidak berpotensi tsunami.
"Berdasarkan hasil permodelan seperti itu tapi tentunya masih ada update lagi," kata Kustoro saat dihubungi Kompas.com via telepon.
Warga Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara mengungsi ke dataran tinggi setelah gempa bermagnitudo 7,2 mengguncang wilayah tersebut, Minggu (14/7/2019) sekira pukul 18.10 WIT.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara Ali Yau yang dikonfirmasi Kompas.com dari Ambon membenarkan jika banyak warga di pesisir pantai di wilayah Labuha memilih mengungsi setelah gempa tersebut.