"Warung dibuat di dekat sini, saya sewakan tempat. Sampai akhirnya warung tutup. Ekonomi mereka pun hancur," ucapnya.
Saat ekonominya hancur, menantu dan putrinya pun kerap datang kerumahnya, namun sikapnya sudah berubah, tidak seakrab sebelumnya.
"Gak ada uang datang ke rumah. Mereka datang ke rumah ini. Orang itu sering juga datang tapi tidak masuk ke rumah ini (menantunya). Yang penting saya lihat sehat ya Alhamdulillah. Cuma sikapnya saja berubah. Asal disinggung soal pengajian mereka tidak senang," sambungnya.
Tapi, dikatakan Andi, asal dinasehati. Untuk menyuruh berhenti dari pengajian, keduanya menolak.
"Udah lah saya bilang, enceng (berhenti) dari pengajian itu. Gak usah lagi ikut-ikutan. Karena pengajian itu gila, asik mencari akhirat saja. Kan gak cocok juga," ujarnya.
Saat dinasihati, menantu dan putrinya pun melawan dan memilih pindah dari rumahnya dan mengotrak rumah. "Keduanya mengontrak rumah di Pasar I, Rel," urainya.
Sebelum kejadian, kata Andi, pada malamnya, anaknya menelpon adeknya. Mengatakan kalau menantunya berkeinginan untuk berjualan kerupuk.
"Saya pikir cocok lah. Berarti sudah berubah.Kalau pun kurang modal dalam hati saya, ya akan memberi modal untuk jualan kerupuk. Eh paginya kejadian bom itu," jelasnya sembari mengatakan bahwa ia terakhir melihat Dedek tiga Minggu sebelum kejadian ini.
Dedek dan Da dikabarkan melangsungkan pernikahan Minggu (2/12/2018) lalu.
Hingga kini pasangan suami istri ini belum dikaruniai anak yang hampir memasuki setahun pernikahannya.
"Dari gadis anak saya tidak pernah ikut-ikut begitu. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Keduanya perempuan. Kalau kami tahu nama pengajiannya kami pasti melarang. Kan gak mungkin orangtua menjerumuskan anak," ujar istri Andi dengan mata berkaca-kaca.
Sang istri terlihat tak kuasa menahan tangisnya saat menceritakan kejadian yang dialami anak dan menantunya ini.
Lanjut Andi mengatakan dirinya keberatan bahwa beredar kabar anaknya yang diduga mengajak si Dedek mengikuti pengajian begituan.
"Ini berita sekarang kok berbeda-beda bahwa pengeboman terpengaruh dari istri. Di mana menuduh anak saya ada jaringan terhadap bom di Bali. Padahal anak saya mengikut suaminya," ujarnya.
Menurutnya putrinya tidak tahu menahu soal aliran pengajian tersebut, namun anaknya memang pernah menjenguk napi teroris karena dijebak teman pengajiannya.