TRIBUN-MEDAN.com, HUMBAHAS - Objek wisata Aek Sipangolu terletak di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara.
Seperti diketahui, Baktiraja merupakan kecamatan yang berada di pinggiran Danau Toba.
Setiap sisi melangkah, pasti pemandangan Danau Toba selalu terlihat dengan jelas dengan kedua mata saat berada di kecamatan ini.
Seperti diketahui, Aek Sipangolu banyak menyimpan cerita yang terbilang cukup unik dan bersejarah.
Selain mengeluarkan air yang jernih, dan dikelola masyarakat menjadi sumber air untuk mandi di kolam renang, siapa sangka banyak cerita menarik lainnya disamping hal itu.
Aek Sipangolu atau biasa yang disebut masyarakat sekitar air kehidupan diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Baca juga: Tiba di Medan, Pengungsi Rohingya Asal Myanmar Diberi Berbagai Fasilitas
"Percaya enggak percaya sih, yang saya dengar menurut kepercayaan penduduk setempat, dengan berdoa sebelum meminum, mencuci muka, mandi atau melakukan ritual kecil di Aek Sipangolu, penyakit yang ada di dalam tubuh akan terangkat dan hilang," ucap Frans warga sekitar, Jumat (26/3/2021).
Selain menyembuhkan penyakit, pria yang berprofesi sebagai mahasiswa di salahsatu universitas negeri di Kota Medan menuturkan, masalah akan berkurang dan kehidupan akan semakin membaik setelah meminum, mencuci muka, dan mandi.
Air dingin dan segar dari sumber Aek Sipangolu ini, juga mengalir langsung ke kolam renang buatan masyarakat yang berada tepat dibawahnya.
"Tidak hanya mengalir ke kolam renang saja, air kemudian mengalir lagi langsung ke Danau Toba. Berenang di kolam renang dengan pemandangan biru Danau Toba tentunya memberikan sensasi yang segar," ucap Frans.
Aek Sipangolu merupakan bagian dari perjalanan sejarah kerajaan Sisingamangaraja I.
Baca juga: INILAH Penampilan Wulan Guritno Dulu dan Sekarang, Kompak dengan Anak, Bagaikan Kakak dan Adik !
Informasi yang dihimpun, Aek sipangolu berasal dari bekas kaki Gajah Putih milik Raja Sisingamangaraja yang kehausan karena perjalanan panjang.
"Dari cerita-cerita orang dulu, tempat ini dahulunya, tempat persinggahan Raja Sisingamangaja.
Saat sedang duduk dan berdoa, raja tersebut menancapkan tongkatnya ke tanah tepat pada bekas pijakan kaki gajah.
Sehingga muncul air yang jernih dan deras mengalir terus ke Danau Toba," ujar Frans.
Awalnya dinamakan Binanga Bibir, dalam bahasa indonesia berarti Telaga Bibir.
Namun saat ini menjadi Aek Sipangolu yang berarti air kehidupan yang ketika orang meminumnya, mencuci muka, dan mandi, akan menghilangkan berbagai macam penyakit dari dalam tubuh.
"Percaya enggak percaya sih, yang saya dengar menurut kepercayaan penduduk setempat, dengan berdoa sebelum meminum, mencuci muka, mandi atau melakukan ritual kecil di Aek Sipangolu, penyakit yang ada di dalam tubuh akan terangkat dan hilang," ucap Frans.
Baca juga: TERBARU Didampingi Kuasa Hukum dan Dua Anaknya, Desiree Tak Diizinkan Masuk ke Dalam Rumahnya
Air dingin dan segar dari sumber Aek Sipangolu ini, juga mengalir langsung ke kolam renang buatan masyarakat yang berada tepat dibawahnya.
"Tidak hanya mengalir ke kolam renang saja, air kemudian mengalir lagi langsung ke Danau Toba. Berenang di kolam renang dengan pemandangan biru Danau Toba tentunya memberikan sensasi yang segar," ucap Frans.
Pengunjung tak perlu khawatir meski berenang di bawah teriknya matahari.
Sebab pepohonan mangga akan meneduhkan saat bermain air di kolam renang dan pinggiran Danau Toba ini.
Sementara itu, setelah asyik bermain air, pengengunjung jangan cemas. Tersedia tempat mandi dan pondok-pondok kecil yang digunakan untuk beristirahat.
Sembari bersantai, wisatawan dapat menyantap makanan khas yang tersedia yang cocok dinikmati setelah puas berenang.
Seperti mie instan yang menjadi menu favorit. Kuahnya yang panas, mengahangatkan badan dari segar dan dinginnya di Aek Sipangolu.
Baca juga: Jelang 20 Tahun Victorindo Group, Kunci Sukses Perusahaan Adalah Mengutamakan Pelayanan Prima
Harga tentunya bersahabat.
Tidak ada tiket masuk ke pemandian ini alias gratis. Namun demikian pengunjung tetap harus menjaga kebersihan selama berada di kawasan Aek Sipangolu, Kabupaten Humbahas ini.
Bagi pengunjung yang berasal dari Kota Medan, apabila tertarik mengunjungi lokasi wisata ini akan menempuh perjalanan darat lebih kurang enam jam dengan jarak tempuh 228 kilometer.
Merasa kesulitan menemukan lokasi Aek Sipangolu, pengunjung tak perlu khawatir, karena lokasi sudah tersedia di Google Maps.
(CR23/tribun-medan.com/tribunmedan.id)