Pengelola sekaligus Pendiri Lembaga Semilir Rilo, Purnama Ginting mengatakan Bekancan River ingin dibuat sebagai destinasi wisata pantai pinggir laut di atas awan pegunungan.
Kisah membuat kapal yang dilakukan oleh Nabi Nuh untuk menyelamatkan manusia dan ekosistem adalah inspirasi Bekancan River.
"Dari kisah Nabi Nuh, Bekancan River rencana pembangunannya dengan konsep konservasi, kalau hutan tidak dijaga, di gunung pun bisa banjir. Ada dua kapal sekarang, nanti rencananya ada restoran yang akan berbentuk kapal juga," katanya.
Pengelola sekaligus aktivis lingkungan lainnya, Jes Milala mengatakan bahwa Bekantan River memiliki konsep pelestarian alam dan ekosistem.
Pengunjung akan diajak menanam pohon jenis buah-buahan untuk menghijaukan alam, sambil menikmati spot-spot foto, tenda-tenda, dan lokasi kemping.
Baca juga: Pacaran 7 Tahun dari Game Online, Pria Ini Ditipu Hingga Rp 2,9 M,Ternyata Pacar Onlinenya Laki-laki
3. Rumah Pohon Habitat Langkat
Sesuai namanya, destinasi di atas awan ini semakin lengkap bertempat di kawasan bukit barisan. Destinasi ini dibangun dari kayu-kayu kokoh dan bambu yang terhubung antara satu pohon dengan pohon lainnya.
Ada gazebo tempat beristirahat dan menghirup udara segar yang alami. Pengunjung bisa berswafoto serasa di atas awan dengan latar bukit barisan.
Lokasinya tak jauh dari dua wisata sebelumnya, tepatnya di Desa Pamah, Kecamatan Semilir, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
"Ada suasana puncak yang romantis di malam hari. Apalagi lampu-lampunya yang menambah kehangatan," kata Cindy warga Binjai.
Amatan tribun-medan.com, di sepanjang ketiga jalur wisata tersebut, juga terdapat shelter tempat persinggahan di Pamah Semelir, Desa Telagah.
Lokasi ini kerap disebut Penatapan Pamah Semelir, tempat istirahat para pelancong, seperti Penatapan menuju lokasi wisata Berastagi, Kabupaten Karo.
(Dyk/tribun-medan.com)