EMA atau BPOM-nya Eropa telah meninjau beberapa studi terkait penggunaan Ivermectin.
"Mereka menemukan kalau obat ini memang dapat memblokir replikasi SARS-CoV-2. Tapi pada konsentrasi Ivermectin yang jauh lebih tinggi daripada yang dicapai dengan dosis yang diizinkan saat ini," ungkapnya.
Pada kesimpulannya, EMA menyatakan bahwa sebagian besar studi yang ditinjau memiliki keterbatasan.
Mereka belum menemukan bukti cukup untuk mendukung penggunaan Ivermectin pada Covid-19 di luar uji klinis.
Kalau FDA, pada beberapa pernyataannya mengingatkan bahwa dosis besar dari Ivermectin itu berbahaya.
Apalagi jika berinteraksi dengan obat lain seperti pengencer darah, dan bisa menyebabkan overdosis.
"Prinsipnya, studi Ivermectin sebagai obat Covid-19 masih sangat terbatas dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Pun, bisa saja nanti Ivermectin digunakan ketika studi terbaru menemukan bukti yang cukup. Kan tidak menutup kemungkinan itu juga," terang Prof.Zubairi.
• WAJIB Tahu Tugu Kapiten Purba di Kabanjahe, Sejarah Perjuangan Pemuda Karo Bersama Djamin Ginting
• HASIL Lengkap EURO 2020 Tadi Malam, Luka Modric Cetak Gol Tendangan Trivela, Jadi Trending Topic
(Tribunnews.com/Rina Ayu)
POPULER Ivermectin Obat Cacing Diklaim Sembuhkan Covid-19, Dokter Ungkap yang Sebenaranya
Baca Selanjutnya: Ivermectin
ARTIKEL LAIN TERKAIT Ivermectin