TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan personelnya telah menangkap empat pelaku komplotan geng motor lainnya yang membunuh warga bernama Retno.
Empat pelaku komplotan geng motor ini ditangkap menyusul tiga pelaku lain yang sudah lebih dahulu diamankan.
Dari Kamis (21/4/2022) kemarin hingga Jumat (22/4/2022), sudah tujuh tersangka yang diamankan.
"Khusus kejadian di Belawan, kami sudah mengamankan tujuh orang pelaku yang melakukan penganiayaan dan menyebabkan korban meninggal dunia dalam rangka kegiatan penegakan hukum," kata Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, Jumat (22/4/2022) pagi.
Meski demikian, polisi belum mau merinci identitas dan peran para pelaku.
Polisi juga belum mengungkap peran dari komplotan geng motor yang menewaskan Retno, dan melukai dua anak serta istri korban.
Kapolda berjanji akan menggelar patroli rutin mengantisipasi hal serupa.
"Insya Allah kita akan laksanakan patroli dan memastikan masyarakat tidak usah khawatir untuk melakukan kegiatan menghadapi Idul Fitri," katanya
Fakta-fakta Kasus
Aksi pembunuhan yang dilakukan komplotan geng motor terhadap seorang lelaki di depan anak dan istrinya di kawasan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan menuai kecaman dari masyarakat.
Tak sedikit masyarakat yang ingin para pelakunya dihukum mati saja.
Sebab, aksi komplotan geng motor ini terbilang cukup sadis dan begitu brutal.
Kronologis Pembunuhan Retno
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi sempat membeberkan pembunuhan terhadap Retno, yang dilakukan komplotan geng motor di kawasan Medan Labuhan.
Dari penjelasan Hadi, pada Rabu (20/4/2022) malam Retno mengajak istri dan dua anaknya untuk jalan-jalan ke kawasan Medan Marelan mengendarai motor Yamaha Scorpio.
Saat jalan-jalan, teman Retni bernama Rasyid Ramadhan ikut dari belakang mengendarai motor.
Ketika Retno melintas di simpang Titi Papan menuju ke arah ke Martubung, korban dipepet oleh komplotan geng motor.