Brigadir J Ditembak Mati

RANGKAIAN Isu Bocornya Data Rahasia Presiden dan BIN di Tengah Ocehan Kamaruddin Dalam Kasus Sambo

Editor: AbdiTumanggor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kamaruddin Simanjuntak, Koordinator Tim Kuasa Hukum keluarga Brigadir J.

TRIBUN-MEDAN.COM -  Di tengah kegaduhan kasus Irjen Ferdy Sambo atas kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, data rahasia Presiden Jokowi dan data Badan Intelijen Negara (BIN) diduga diretas oleh hacker yang mengatasnamakan "Bjorka". 

Sebelumnya, terkait informasi intelijen tersebut terlontar dari mulut Kamaruddin Simanjuntak, pengacara Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang  mengaku mendapat informasi dari intelijen soal kasus penembakan kliennya oleh Irjen Pol Ferdy Sambo.

Kamaruddin mengaku, mempunyai sumber tersendiri dari luar institusi Polri terkait kasus pembunuhan yang menimpa kliennya. "Saya tidak ada pasokan informasi dari Polri, tapi saya punya sumber tersendiri di luar Polri. Tentu saya rahasiakan karena kalau saya buka nama mereka, mereka tidak percaya lagi dengan saya," ujar Kamaruddin, Rabu (24/8/2022).

Kamaruddin menuturkan, informasi tersebut didapatkan dari intelijen yang pernah dibelanya. Sejak saat itu pun Kamaruddin tertarik mendalami hal tersebut. "Jadi informasi itu kan tentu sangat berharga tidak semua kita gunakan tetapi kalau kita nilai rasional lalu kita verifikasi maka kita anggap itu suatu kebenaran," paparnya.

Namun, melalui program AIMAN di Kompas TV, Senin (22/8/2022) malam, Kamaruddin Simanjuntak, sempat melontarkan sekilas sosok intelijen yang membocorkan informasi terhadapnya, baik soal bungker uang ratusan miliar milik mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Kamaruddin memastikan bahwa informasi mengenai keberadaan bungker di rumah Irjen Ferdy Sambo tersebut akurat. Ia mengaku telah mengonfirmasi kebenaran akan hal itu. Bahkan, ia menggaransi keakuratan informasi bungker tersebut hingga 99 persen. “Informasi ini 99 persen akurat karena setiap saya konfirmasikan selalu benar," kata Kamaruddin dalam program AIMAN di Kompas TV, Senin (22/8/2022) malam.

Kamaruddin mengaku telah mengetahui informasi keberadaan bungker uang milik Ferdy Sambo tersebut sejak awal menangani perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. “Saya sudah mendapatkan (informasi) itu dari bulan yang lalu, waktu saya baru menangani perkara ini,” ujar Kamaruddin.

Lebih lanjut, Kamaruddin mengaku mendapatkan informasi mengenai keberadaan bungker uang milik Sambo tersebut dari laporan intelijen. Ia pun sedikit membuka sosok intelijen yang dimaksudkannya.Intelijen tersebut, kata Kamaruddin, merupakan perwira menengah Polri yang masih aktif.

Di Korps Bhyangkara, kata Kamaruddin, ada perwira menengah berpangkat komisaris besar atau Kombes polisi. Selain dari Pamen Polri ini, Kamaruddin mengaku juga mendapat informasi dari intelijen lain.

Dia merupakan purnawirawan polisi yang bertugas di Badan intelijen Negara atau BIN. Artinya, Kamaruddin menyebutkan bahwa ia menerima informasi tidak hanya dari satu orang. “Baik yang masih aktif maupun sudah purnawirawan, ada juga purnawirawan jenderal polisi tapi kerjanya di intelijen BIN misalnya," ujar Kamaruddin. "Artinya bukan satu dua yang mengutarakan, ada juga beberapa intel lain," pungkasnya.

Kamaruddin mengatakan, dari informasi intelijen itulah kemudian mengerucut bahwa keberadaan bungker uang ratusan miliaran itu ternyata berada di kediaman Ferdy Sambo. Karena itulah, Kamaruddin meminta dibentuknya tim independen yang melibatkan lembaga seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK untuk mengetahui sumber uang Ferdy Sambo itu. “Ada informasi itu, bentuk tim independen libatkan PPATK supaya ketahuan dari mana uangnya dan kemana perginya,” ucap Kamaruddin.

Sebelumnya, Polri membantah mengenai informasi keberadaan bungker yang berisikan uang sebanyak Rp900 miliar di rumah Ferdy Sambo. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan informasi tersebut tidak benar karena Tim Khusus atau Timsus Polri telah melakukan penggeledahan dan tidak menemukan bungker uang hang dimaksud. "Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bungker Rp 900 miliar tidaklah benar," kata Dedi dalam keterangannya, Sabtu (20/8/2022).

Dedi menyampaikan, tim khusus memang melakukan penggeledahan di rumah Sambo. Penyidik, menurut dia, juga melakukan penyitaan beberapa barang bukti. Namun, Dedi menegaskan, tidak ada bungker berisikan uang Rp 900 miliar yang disita oleh timsus tersebut. "Apa saja yang disita itu untuk pembuktian nanti di persidangan. Timsus melakukan penyidikan dengan langkah pro-justitia," ujar Dedi.

Diduga data rahasia Presiden Jokowi dan data rahasia BIN dibocorkan

Baca juga: Sudah Mau Naik Pangkat Jadi Bintang Satu, Kombes Edwin Hariandja Malah Dipecat dengan Tidak Hormat

Komisi III DPR RI Minta Bareskrim Polri Mendindaklanjuti Sang Informan

Sebelumnya, dalam sesi tanya jawab di rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKB Dipo Nusantara menyampaikan kecurigaannya Kamaruddin Simanjuntak mendapat pasokan data dari internal Polri.

Halaman
1234

Berita Terkini