Bumper Sibolangit
Jejak Rezim Soeharto di Bumi Perkemahan Sibolangit, Ratusan Masyarakat Terancam Diusir
Kekuasaan Soeharto ternyata ada dampak khusus terhadap masyarakat Bumi Perkemahan Sibolangit
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Efek kekuasaan 32 tahun rezim orde baru, di bawah kepemimpinan Jendral Soeharto masih dirasakan hingga saat ini.
Berkuasa di tengah kekacauan peristiwa G30S 1965, membuat Soeharto ditakuti oleh masyarakat Indonesia.
Isu pelarangan dan pembersihan orang-orang yang dianggap terlibat Partai Komunis Indonesia atau PKI yang dibangun pada saat itu, membuat dirinya sangat berkuasa.
Hampir diseluruh pelosok Indonesia, merasa dahsyatnya kekuasaan Orde Baru.
Seperti masyarakat yang tinggal di Dusun I dan V, Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang.
Di Desa ini, sebanyak 400 Kepala Keluarga (KK) yang merasakan efek dari kekuasaan Jendral Soeharto pada saat itu.
Pasalnya, ratusan warga yang saat ini bermukim di dua Dusun itu nyaris terusir dari tanah yang mereka tempati selama bertahun-tahun itu.
Lahan seluas 200 hektar tersebut, kini diklaim oleh pemerintah Sumatera Utara sebagai lahan milik mereka.
Tribun - Medan, sempat berbincang dengan salah seorang tokoh masyarakat yang berada di sana.
Beni Amin, yang kini masih berjuang dengan ratusan warga lainnya mencarikan sejarah tanah yang saat ini sedang berkonflik dengan pemerintah daerah.
Menurutnya, para masyarakat telah menduduki lahan tersebut sejak tahun 60-an dimasa Orde Baru.
Lahan-lahan di sana, dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat petanian dan tempat tinggal.
Awalnya, lahan-lahan di sana dimiliki oleh oleh kesultanan Deli.
Kemudian, di tahun 50-an, kesultanan memberikan hak guna pakai kepada perusahaan perkebunan teh, pada tahun 1954 silam.
Saat itu, status tanahnya dipinjam pakai oleh perusahaan kebun teh itu.