Kemudian di SD Negeri 3 Kertayasan, Kecamatan Cijulang. Merujuk hasil rekapitulasi, tabungan siswa mandek sebesar Rp448 juta. Uang ini ditabung ortu sejak anaknya duduk di bangku kelas 1 SD.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 2 Kondangjajar dan SD Negeri 1 Cijulang, Nakizu, mengungkapkan, uang tabungan milik para siswa hilang, namun masih tersimpan di koperasi milik sekolah.
Menurutnya, pihak koperasi kolaps sehingga tak bisa memenuhi permintaan para orang tua wali murid untuk bisa mencairkan uang tabungan.
Bukan hanya dua sekolah tersebut, namun hampir semua wilayah Kornawil Cijulang.
"Jadi kami pihak sekolah tidak bisa apa, apa lagi saya menjabat kepsek di sini baru setahun," kata Nakizu.
Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran Darso mengatakan pihaknya mendorong koperasi segera mengembalikan uang apapun caranya.
"Ya betul saya mendorong mereka mengembalikan uang," katanya.
Dia mewanti-wanti agar pihak sekolah dan guru melalui Korwil, agar selalu berhati-hati uang tabungan disimpan di Bank yang terverifikasi oleh OJK.
"Jadi aman apabila disimpan. Tapi yang ini mah turunan dari dulunya sudah tersimpan di koperasi. Kami berusaha ke pihak koperasi untuk memberikan solusi yang terbaik," katanya.
Perwakilan Korwil Kecamatan Bidang Pendidikan, Kecamatan Cijulang, Joko mengatakan terkait pengembalian uang tabungan sebagian sudah dikembalikan.
"Tapi memang masih ada yang belum. Nah yang belum itu terkendala karena sebagian besar uangnya di Koperasi dan saat ini koperasi sedang kolaps karena anggota macet," ucapnya.
Sebelumnya, 17 murid kelas 6 ini memiliki nilai tabungan yang berbeda-beda. Tapi apabila dijumlahkan, maka total uang tabungannya senilai Rp 112.576.000.
(*/Tribun-medan.com/ Tribunpriangan.com/ Tribunnews.com)