"Mereka tinggal berdua saja, tertutup. Tapi mereka warga asli Purwokerto. Tapi, suami sudah tidak tinggal bareng lagi dengan istrinya, mereka lalu pindah sejak awal 2023, tapi pindahnya masih di satu keluarahan," jelasnya.
"Kebun itu dulunya merupakan kolam ikan. Di tempat itu juga berdiri sebuah gubuk yang ditempati ayah dan anak perempuannya. Lokasi itu ditinggali bapak dan anak perempuannya. Sejak tiga tahun lalu, mereka sudah tinggal di situ. Ayah dan anak itu mendirikan dan menempati gubuk itu atas seizin pemilik lahan. Namun, kini keduanya sudah tidak tinggal di gubuk tersebut. Kolam-kolam ikan yang sebelumnya ada juga sudah diuruk dan tidak ada lagi gubuk yang berdiri. Keduanya pindah dari lokasi belum lama, sekitar Januari atau Februari kemarin, pindah ke atas sana. Secara administrasi dia bukan warga sini," ujar Ketua RT 1 RW IV Kelurahan Tanjung, Saryono.
6. Kronologi Penemuan Keempat Kerangka Bayi
Diberitakan sebelumnya, empat kerangka bayi ditemukan sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kerangka bayi pertama ditemukan pada Kamis (15/6/2023), oleh warga yang sedang membersihkan ladang.
Dari hasil penyelidikan sementara, kerangka bayi itu diduga merupakan hasil aborsi.
Namun, polisi belum mengetahui identitas orang tua bayi tersebut.
Kemudian pada Selasa (20/6/2023), polisi kembali menemukan satu kerangka bayi lagi.
Di area yang sama pada Rabu (21/6/2023), polisi menemukan dua kerangka lagi.
Sehingga, hingga saat ini total ada 4 kerangka bayi yang ditemukan di lokasi yang sama.
Dilansir dari TribunBanyumas.com, kerangka pertama ditemukan oleh warga bernama Slamet (50) saat sedang membersihkan ladang.
Saat itu, sekitar pukul 10.00 WIB, Slamet sedang menggali tanah. Tiba-tiba, ia menemukan tulang manusia.
"Saya sedang menggali meratakan tanah tiba-tiba menemukan tulang yang dibungkus pakaian."
"Ada yang seperti tulang kepala dan ada yang kecil-kecil dan seperti tulang manusia," ungkapnya, Kamis (15/6/2023).
Slamet juga menemukan kain berwarna putih dan merah yang digunakan untuk membungkus jasad bayi tersebut.
Kerangka bayi tersebut ditemukan di kedalaman sekitar 50 sentimeter.
Setelah penemuan pertama itu, polisi melakukan penggalian di lokasi yang sama dan menemukan tiga kerangka bayi lainnya.
(*/tribun-medan.com)