"Kalau Papua tidak merdeka, kami tidak akan menyerahkan pilot. Jadi soal permintaan Rp 5 miliar dari Kodap III itu omong kosong," imbuhnya.
Sebby Sambom menambahkan, sebelumnya pihaknya telah siap membebaskan Pilot Susi Air,
namun munculnya informasi yang keliru membuat mereka akan tetap menyandera Philips Mark Marthens.
Padahal sebelumnya diketahui, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyandera pilot Susi Air Philips Mark Methrtens meminta uang tebusan Rp 5 miliar.
Baca juga: Beredar Video Egianus Kogoya Soal Pembebasan Pilot Susi Air: Tebusan Rp5 Miliar Omong Kosong
Baca juga: Egianus Kogoya Bantah Minta Uang Tebusan Rp 5 Miliar untuk Pembebasan Pilot Susi Air: Omong Kosong
Sementara itu sebelumnya, permintaan tebusan dari KKB pimpinan Egiagus Kogoya itu dilontarkan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.
Menurut dia, permintaan tebusan uang itu akan disanggupi lewat proses negosiasi.
Benny menuturkan, pemerintah daerah sedang menyiapkan uang yang diminta Kogoya.
"Sebetulnya terkait hal itu Pemda sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya,”
“Beberapa saat setelah penyanderaan muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan dan bahan medis," kata Benny, seperti dikutip dari Kompas TV, Minggu (2/6/2023).
"Waktu itu (permintaannya) sebesar Rp 5 miliar, nanti itu dalam proses negosiasi berapa yang akan bisa disanggupi. Namun sejak kita mencoba ruang komunikasi hingga saat ini KKB Egianus tidak pernah membuka negosiasi dengan kami," ujar dia.
Namun tak ada penjelasan terkait pemda yang dimaksud.
Baca juga: Ini Alasan Egianus Kogoya Masih Sandera Pilot Susi Air, Geram Dibilang Minta Uang Tebusan Rp 5 M
Baca juga: PILOT Susi Air Disandera KKB Terancam Dibunuh, Kapolda Papua: Semoga Egianus Kogoya Punya Hati Baik
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menilai tidak ada yang salah dari langkah pemerintah menyanggupi uang tebusan Rp 5 miliar untuk membebaskan Philips.
Yudo berpendapat, pemenuhan uang tebusan itu merupakan upaya kemanusiaan demi keselamatan nyawa pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru itu maupun masyarakat di sekitar.
"Yang jelas itu tadi untuk damai dan kemanusiaan, apalagi menyangkut nyawa manusia, baik pilot maupun masyarakat setempat, artinya tidak ada apapun yang seharga itu," kata Yudo di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Di sisi lain, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan bahwa KKB pimpinan Egianus Kogoya tidak meminta tebusan uang.