"Salah satu bagiannya itu ada gas yang sebetulnya mudah terbakar, tapi tidak akan terbakar kalau tidak ada pemantiknya. Ini yang sedang dipelajari oleh tim investigasi," ungkapnya.
Sementara itu, Rektor IPB Prof Arif Satria mengatakan pihak IPB langsung melakukan koordinasi untuk menetapkan langkah-langkah penanganan setelah musibah itu terjadi.
IPB membentuk tiga tim untuk menangani permasalahan kebakaran laboratorium tersebut.
Tiga tim yang dibentuk itu antara lain tim investigasi, tim evaluasi laboratorium, dan tim keselamatan kerja di kampus.
"Tiga tim telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini, sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus, " ucap Arif.
Sosok Laila Atika Sari
Laila Atika Sari adalah mahasiswi pascasarjana atau S2, Program Studi Ilmu Nutrisi dan Pakan IPB.
Di masa kuliah, Almarhumah Laila Atika Sari ternyata dikenal sebagai sosok yang berprestasi.
Laila Atika Sari bahkan menjadi lulusan terbaik IPB pada tahun akademik 2019/2020, telah berhasil meraih prestasi gemilang dengan IPK mencapai 3,87.
Setelah meraih gelar sarjana, wanita berusia 26 tahun itu kemudian melanjutkan studi ke jenjang S2.
Dalam hal ini, Rektor IPB University, Prof Arif Satria, mengungkapkan rasa duka mendalam atas berpulangnya Laila Atika Sari.
Ia juga mendoakan almarhumah diberi tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan tabah.
"Institut Pertanian Bogor berduka atas berpulangnya Laila Atika Sari SPt, mahasiswa Program Pascasarjana S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan IPB pada tanggal 19 Agustus 2023," katanya.
(*/tribun-medan)