Thayden mengatakah, dokumen adopsinya tidak memuat relasi keluarga, saudara kandung, bahkan orang tua aslinya.
Setelah melakukan penelusuran Thyden menemukan kasusnya adalah kasus adopsi palsu.
Baca juga: Kompolnas Minta Kapolda Sumut Nonaktifkan Kapolres Dairi, Bripka David Tolak Permintaan Atasan
Baca juga: Icha Ceeby si Wanita Kebaya Merah Nangis Peluk Pacar Dengar Vonis, Pemeran Cinta Bertiga Ikut Dibui
Nos Buscamos memperkirakan puluhan ribu bayi diambil dari keluarganya di Chili pada 1970-an dan 1980-an.
Berdasarkan laporan dari polisi investigasi Chili yang memeriksa paspor anak-anak Chili yang meninggalkan negara itu tidak pernah kembali.
Constanza del Rio, pendiri dan Direktur Nos Buscamos mangatakan, "Kisah sebenarnya adalah anak-anak ini dicuri dari keluarga miskin, perempuan miskin yang tidak tahu. Mereka tidak tahu bagaimana cara membela diri.“
Perdagangan anak ini bertepatan dengan banyak pelanggaran hak asasi manusia lainnya yang terjadi selama 17 tahun masa pemerintahan Jenderal Augusto Pinochet,.
Hal ini disebabkan oleh pemberontakan politik 11 September 1973 untuk menggulingkan Presiden Salvador Allende.
Ada banyak kasus pembunuhan dan kriminal lainnya termasuk perdagangan manunisa ini.
Sehingga banyak dari korbanya tidak mengenali anggota keluarga aslinya.
Thyden bersama Nos Buscamos berharap ada banyak juga korban yang bisa berkumpul kembali dengan keluarganya dan mengoptimalkan gerakan tersebut.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca juga: Dilaporkan Denny Sumargo, Verny Hasan Bantah Singgung Densu dalam Unggahannya: Ada yang Merasa
Baca juga: Kekasih Imam Ungkap Sempat Dapat Telepon Sehari Sebelum Kejadian, Rencana Menikah Kini Kandas
Baca juga: Botaki Rambut 19 Siswi SMP Gegara Masalah Sepele, Guru Ini Tak Lagi Ngajar tapi Jadi Staf di Diknas
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News