Travel

10 Objek Wisata di Danau Toba yang Wajib Kamu Kunjungi, Ada yang Mirip Banda Neira

Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI. Perairan Danau Toba bagian selatan terlihat dari Desa Hutaginjang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sumatra Utara tidak hanya dikenal sebagai surga kuliner, tapi juga tempat wisatanya.

Ada banyak tempat wisata yang bisa kamu kunjungi saat berada di Sumatra Utara.

Satu diantara lokasi wisata yang paling terkenal adalah Danau Toba.

Namun, tahu kah Anda, bahwa Danau Toba ini memiliki kawasan yang cukup luas.

Sehingga, banyak tempat yang belum terjamah oleh para wisatawan.

Berikut ini adalah 10 objek wisata di Danau Toba yang wajib kamu kunjungi saat bertandang ke Sumatra Utara.

1. Paepira Lakeside Sibolangit

Paepira Lakeside menjadi tempat wisata di Karo.

Pemandangan tempat wisata di Karo ini menyerupai Banda Neira yang terletak di Kepulauan Banda, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.

Banda Neira merupakan latar tempat yang terdapat di uang kertas pecahan seribu Rupiah.

Ternyata bukan hanya gambar belaka, lokasi pengambilan foto tersebut nyata dan benar adanya loh Tribunners.

Seorang warga menikmati keindahan alam di tepian Paepira Lakeside, Desa Sibolangit, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Bukit hijau yang menjulang serta lembah subur dan air danau berwarna biru menjadi latar belakang yang sempurna untuk menikmatinya.

Hawa sejuk khas dataran tinggi dan suasana tenang, membuat siapa saja yang berkunjung ke Paepira Lakeside menjadi begitu berarti dengan segala keindahannya.

Terletak di tepian Danau Toba, Paepira Lakeside merupakan keindahan alam luar biasa indah sehingga digelari Negeri Indah Kepingan Surga.

Untuk menuju ke Paepira Lakeside, Tribunners dapat menempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi dari Medan ke arah Desa Sibolangit, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Tribunners bisa mengikuti rute via Jalan Jamin Ginting sampai Kabanjahe, kemudian dilanjutkan ke arah Merek dan turun ke arah Tongging dan sampai di Desa Sibolangit, total jarak 112 km dengan estimasi waktu sekitar 3 jam 40 menit.

Setelah melewati jalanan beraspal, kemudian Tribunners harus melewati jalanan beton 1,6 km untuk sampai ke Paepira Lakeside.

Namun tidak bisa menggunakan mobil untuk akses menuju Paepira Lakeside, dikarenakan jalanan Desa yang sempit, hanya bisa menggunakan sepeda motor.

Seorang warga menikmati keindahan alam di tepian Paepira Lakeside, Desa Sibolangit, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. (HO)

Jadi Tribunners bisa parkir mobil di Dermaga Tongging dan melanjutkan dengan berjalan kaki 4,8 km atau naik perahu ke arah Desa Sibolangit.

Bagi Tribunners yang menggunakan sepeda motor harus berhati-hati, karena banyak peliharaan di permukiman warga.

Untuk masuk ke area Paepira Lakeside tidak dipungut biaya, hanya membayar retribusi parkir Rp 5 ribu.

Tribunners bisa berenang di tepian Paepira Lakeside dan mencoba olahraga kayak atau kanou dengan harga sewa Rp 15 ribu per perahu lengkap dengan jaket pelampung.

Selain itu, Tribunners yang ingin menginap juga tersedia sejumlah Villa disekitar Paepira Lakeside, dengan merogoh kocek mulai dari Rp 600 ribu per malam.

Bagi Tribunners yang berencana pergi liburan, namun ingin merasakan sensasi seperti di Banda Neira.

Paepira Lakeside sangat cocok untuk liburan bersama keluarga atau pasangan maupun rekan kerja yang membutuhkan ketenangan serta kenyamanan dari hiruk-pikuknya kota.

2. Dolok Sipira Nauli

Panorama terhampar luas dengan dinding kaldera yang maha megah dan Danau Toba menjadi pemanisnya.

Begitulah kesannya berada di Dolok Sipira Nauli, Desa Sipira Pulo Samosir, saat menatap Daratan Sumatra.

Dolok adalah bahasa Batak yang artinya bukit dan nauli berarti indah.

Lokasi ini dalam istilah lokal akrab disebut "Dolok Sipira Nauli", atau Bukit Sipira yang indah.

Penggila traveling memandang dari Dolok Sipira, pastilah takjub.

Baca juga: Datangkan Striker Anyar Diego Banowo, PSMS Medan Berharap Lolos Liga 1

Menatap Danau Toba sejauh pandangannya memanjakan mata dan menenangkan jiwanya.

Seperti yang tertuang dalam sajak-sajak maupun syair lagu, Danau Toba memang danau segala jiwa, tentu salah satunya Dolok Sipira.

Bukit ini berada di dataran Tinggi Pulo Samosir, sebelah Timur

Wisatawan camping di Dolok Sipira Nauli (TRIBUN MEDAN/ ARJUNA)

Secara administrasi masuk Kecamatan Onanrunggu, dibawah pemerintahan Kabupaten Samosir. 

Dibalik keindahan Dolok Sipira, budaya Batak sebagai pelengkapnya.

Di sana, pengunjung bisa melihat ragam kearifan lokalnya, baik keberlangsungan hidupnya, sistem pertaniannya, kesenian dan religinya, dan masih banyak lagi.

Baca juga: SIARAN LANGSUNG Live Streaming Chelsea vs Sheffield United, Olivier Giroud Diturunkan|Klik Link Live

Sipira, secara teritorial dikuasai Marga Nainggolan Hutabalian.

Dalam silsilah Batak atau tarombonya, Hutabalian berasal dari klan kelompok marga Lontung. Objek wisata ini, pemilik lokasi bermarga Hutabalian sudah membuka untuk umum.

Setelah dipopulerkan Komunitas Anak Tao, belakangan Sipira menjadi ramai.

PeNgunjung-pengunjung berdatangan ke lokasi yang selama ini memang tersembunyi.

Sekilas lintas tentu tidaklah puas berkunjung ke Dolok Sipira

Dolok Sipira Nauli (TRIBUN MEDAN/ ARJUNA)

Untuk menikmati panoramanya yang memanjakan mata, ada baiknya berkemah atau camping di lokasi ini. 

Saat ini, juga Sipira menjadi salah satu spot pilihan terbaik untuk berkemah atau camping di Pulo Samosir.

Dan bagi pengunjung dari luar yang hendak merasakan sensasi camping di sana, tidak lah sulit.

Untuk keperluan out door, pengunjung dari luar Samosir tak perlu merepotkan diri.

Ada penyedia rental tenda terdekat, yang bisa diakses melalui instgramnya, "samosircamp".

Baca juga: Berharap Ketajaman Diego Banowo di Lini Depan, Manajemen Ungkap Cerita di Balik Alasan Merekrutnya

Dolok Sipira juga mudah dijangkau.

Dari arah Tomok dengan jarak tempuh kurang lebih 30 menit dan juga dari arah Onan Runggu 30 menit.

Berkemah di Dolok Sipira, tentu akan merasakan sesasi luar biasa. Merasakan suasana pagi dengan kilau matahari yang memancar ke Danau Toba.

Karena, Sipira juga salah satu titik yang paling baik menikmati 'sun rise' yang muncul dari sebelah Timur di Tobasa.

3. Batu Gantung

Batu Gantung merupakan satu diantara objek wisata yang terletak di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, Indonesia.

Lokasi Batu Gantung berada di Kota Parapat, yang terletak di tepi Danau Toba.

Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung dapat menggunakan kapal atau speedboat selama sekitar 10-15 menit dari hotel di pinggiran Danau Toba.

Batu Gantung memiliki keindahan alam yang menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

Selain itu, tempat ini juga memiliki cerita mistis dan legenda yang terkait dengan keberadaannya.

Oleh karena itu, Batu Gantung dianggap keramat oleh beberapa orang, dan tidak dianjurkan untuk bersikap atau berbicara sembarangan di tempat ini.

Tebing tempat batu gantung di Danau Toba. Batu Gantung yang menyerupai sosok manusia terjun terletak di lekukan tebing bagian atas. (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Adapun legenda batu gantung ini bermula dari seorang gadis cantik yang dijodohkan pada zaman dahulu kala.

Saat itu, ada ketentuan bahwa seorang gadis harus menikah dengan anak namboru (pariban).

Ayah gadis cantik tersebut pun bersikeras untuk menjodohkan anak perempuannya dengan anak namborunya.

Pariban yang menjadi calon suami si gadis adalah orang yang bodoh tetapi datang dari keluarga kaya raya.

Sang ayah berkata kepada anak perempuannya, "Kamu harus menikah dengan anak namborumu, ini perintah!"

Meski dengan perasaan gusar dan tak ada rasa cinta, si gadis diam saja tak membantah.

Namun, sehari sebelum pesta nikah dilaksanakan, gadis tersebut melarikan diri yang diikuti oleh anjing peliharaannya.

Si gadis berujar pada dirinya sendiri bahwa dia lebih baik bunuh diri dibandingkan menjadi istri pilihan ayahnya.

Tiba di tepi jurang, si gadis langsung melompat ke bawah disusul dengan anjing setianya yang juga ikut melompat.

Rambut si gadis pun tersangkut di salah satu pepohonan yang tumbuh di tebing jurang.

Tubuhnya dan juga tubuh anjing peliharaanya kemudian berubah menjadi batu, sehingga disebut sebagai "Batu Gantung".

4. Wisata Indah Sippan

Sebagai danau terbesar di Indonesia dan tempat wisata di Sumut, Danau Toba memiliki beragam sisi dan sudut pandang yang bisa memberi banyak alternatif bagi wisatawan untuk berkunjung.

Salah satunya adalah Wisata Indah Sippan (WIS) yang berada di Kabupaten Simalungun.

WIS berada di Huta (Dusun) Sippan, Nagori (Desa) Pamatang Silimahuta Barat, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Simalungun.

Lokasi ini lebih mudah diakses bagi wisatawan yang sebelumnya berada di Kabanjahe ataupun Berastagi. 

Pesona WIS ini, bagi Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga adalah salah satu objek wisata yang dapat memanjakan mata di wilayah Kabupaten Simalungun selain tempat-tempat yang lebih dulu terkenal seperti Kota Wisata Parapat, dan Bukit Indah Simarjarunjung.

Bupati Simalungun bersama anak-anak setempat melihat Danau Toba dari Wisata Indah Sippan yang berada di Huta (Dusun) Sippan, Nagori (Desa) Pamatang Silimahuta Barat, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Simalungun (HO)

“Kalau hendak berlibur dan melihat pemandangan yang sangat indah datang saja ke Kabupaten Simalungun yaitu di Wisata Indah Sippan,” kata Bupati, saat berkunjung ke WIS, Selasa (3/8/2023) sore.

Selain bisa menikmati Danau Toba dari atas bukit, Bupati Radiapoh pun mengakui bahwa udara di WIS juga segar.

Kawasan WIS masih diwarnai hijaunya pohon-pohon khas Danau Toba.

Seiring memasarkan WIS kepada publik, Bupati telah berpesan kepada pengelola WIS agar membenahi lokasi wisata tersebut sehingga lebih indah, seperti tanaman bunga warna-warni agar lebih sejuk dan juga lebih asri lagi, serta di bagian bawah lokasi wisata ini agar di tanami pohon pinus. 

“Selain untuk menjaga alam, pohon pinus ini juga akan mampu menahan tanah agar tidak terjadi longsor dan menjaga keindahan alam,"ujar Bupati.

"Bagi kita masyarakat Simalungun dan juga masyarakat luar Simalungun jika ingin liburan datang saja ke WIS. Keindahan di sini tidak kalah jauh cantiknya dengan tempat-tempat wisata di luar," sebut Bupati seraya mengajak masyarakat untuk berwisata ke WIS.

Di WIS masyarakat bisa mencicipi kopi Simalungun. pemerintah juga menggaransi bahwa masyarakat setempat akan sangatlah ramah dan tidak bakal mengecewakan pengunjung yang datang.

5. Air Terjun Situmurun

Pesona Air Terjun Situmurun, Tempat Wisata di Balige bak surga tersembunyi yang ada di pinggiran Danau Toba.

Tempat wisata di Balige ini tepatnya di Desa Situmurun, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba.

Hulu air terjun yang terlihat indah dan lestari terletak di Desa Sionggang Tengah, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba.

Kawasan ini langsung berbatasan dengan perairan Danau Toba. Artinya dari hulu Air Terjun Situmurun, hamparan Danau Toba terlihat jelas. 

Selain itu, pepohonan yang masih rimbun serta semilir angin sore membuat para pengunjung tak mau beranjak dari lokasi tersebut.

Pesona Air Terjun Situmurun bak surga tersembunyi yang ada di pinggiran Danau Toba, tepatnya di Desa Situmurun, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba. (TRIBUN MEDAN/MAURITS)

Bahkan, sambil menunggu matahari terbenam, pengunjung bisa menikmati secangkir kopi. 

Untuk dapat sampai ke Air Terjun ini, wisatawan harus menyeberanh menggunakan kapal yang menghabiskan waktu kurang lebih 1 hingga 1,5 jam.

Selama perjalanan menuju ke Air Terjun Situmurun, wisatawan tak akan merasa bosan lantaran disuguhkan dengan pemandangan Danau Toba yang indah.

Menariknya, air terjun yang memiliki ketinggian puluhan meter ini memiliki tujuh tingkatan yang membuat kesan eksotis saat air terjun tersebut turun langsung ke Danau Toba.

Di lokasi ini tersaji pemandangan indah Danau Toba dengan hembusan angin nan sejuk.

Bupati Toba Poltak Sitorus didampingi Sekda Augus Sitorus meninjau bukit yang merupakan hulu Air Terjun Situmurun yang beraada di Desa Sionggang Tengah, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba. 

"Kita telah menerima sejumlah informasi  lokasi ini dari Camat Lumbanjulu Besron Doloksaribu, dan Kepala Desa Sionggang Tengah Petani Deli Manurung," ujar Poltak Sitorus, Minggu (16/7/2023). 
 
"Perlu pengkajian lebih dalam mengenai keberadaan lokasi ini terkait pengembangan lokasi wisata, sehingga objek wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik ditinjau dari segi tempat maupun benda-benda yang ada di dalamnya untuk dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya," sambungnya.

Hulu Air Terjun Situmurun, tempat wisata di Sumut dengan pemandangan yang indah. Air terjun terlihat jelas dari perairan Danau Toba. (TRIBUN MEDAN/MAURITS)

Hingga saat ini, pengunjung secara berkelompok sambangi lokasi tersebut.

Dengan melihat keindahan air terjun dari perairan Danau Toba, pengunjung juga tertarik menikmati hamparan Danau Toba dari hulu air terjun.

6. Binangara

Binangara adalah sebuah Desa di Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir.

Desa Binangara ini merupakan perbatasan antara Kabupaten Samosir dengan Kabupaten Dairi.

Karena lokasinya berada di kawasan Danau Toba, tak heran jika dusun ini menjadi satu diantara tempat menakjubkan yang ada di Sumatra Utara.

Di kawasan ini, ada juga air terjun yang dianggap sakral oleh masyarakat.

Pemandangan indah dari Huta Binangara, Desa Hasinggahan, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir (foto: Eva Manurung)

Air terjun itu yakni Binanga Bolon.

Air Terjun Binanga Bolon ini juga menjadi lokasi destinasi wisata para turis lokal dan mancanegara.

Penduduk di Desa Binangara ini didominasi marga Simanjorang yang merupakan keturunan marga Sinaga.

Butuh waktu sekira satu setengah jam dari Pangururan ke Desa Binangara dengan kapal yang bisa disewa dengan harga Rp 100.000 sampai Rp 300.000.

Jarak tempuh sepanjang 30k m tidak akan membosankan, karena sepanjang perjalanan akan dimanjakan dengan keindahan Danau Toba.

7. Bukit Burung

Pesona fantastis untuk melihat keindahan Danau Toba dapat disaksikan dari beberapa sudut. Seperti halnya dari Bukit Burung yang menawarkan pemandangan yang begitu indah.

Namun tidak hanya menawarkan pemandangan danau saja. Dari atas bukit ini wisatawan juga dapat menyaksikan pemandangan yang tak kalah menarik, yaitu Pulau Tulas.

Selain dilihat dari kejauhan, wisatawan juga bisa mengunjungi pulau tersebut. Namun, kalau pengunjung cuma hanya ingin melihat pemandangan Pulau Tulas, maka Bukit Burung lah menjadi tempat yang terbaik.

"Banyak sudah wisatawan lokal maupun mancanegara ke sini. Dari atas bukit ini, Pulau Tulas terlihat sangat jelas," ucap Darmawan, seorang pemandu wisata asal Kota Medan, Minggu (3/1/2020).

BUKIT Burung menjadi spot untuk menyaksikan Pulau Tulas yang berada di Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. (TRIBUN MEDAN/HO)

Pulau Tulas berada di Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. 

Bukit Burung adalah bukit di Aek Rangat. Informasi yang dihimpun, nama Bukit Burung sendiri diberi oleh pengunjung. Untuk mencapai puncak bukit, wisatawan akan melakukan soft tracking yang memakan waktu lebih kurang 10 menit.

"Meski agak sedikit menanjak selama melakukan tracking untuk mencapai puncak, wisatawan akan merasa terbayar saat bila sudah tiba. Pemandangan yang sangat luar biasa tersaji. View alami dan lalang membentuk savana terlihat jelas dari atas bukit ini," ujar Darmawan.

Ada beberapa tempat yang dapat dinikmati untuk melihat Pulau Tulas, yaitu Desa Hasinggaan, Huta Dolok, dan Bukit Burung. Dari ketiga tempat tersebut, memiliki view yang berbeda-beda.

Namun, Bukit Burung lah yang selalu menjadi pilihan utama wisatawan untuk melihat Pulau Tulas, karena lokasinya tidak terlalu jauh dan panoramanya sangat alami.

"Di puncak Bukit Burung memang tidak terlalu luas dibandingkan bukit yang lainnya. Namun, wisatawan bisa berkemping apabila ada yang ingin bermalam," ujar Darmawan.

Dari atas bukit ini juga, wisatawan juga dapat melihat sunset dan sunrise. Angin yang berhembus serta udara yang sejuk, menambah suasana kian menjadi lebih mengasyikan.

Bukit Burung juga sering dijadikan sepasang kekasih yang ingin melakukan foto prewedding. Background yang indah, menambah hasil foto menjadi romantis.

Datanglah ke Bukit Burung pada pagi hari untuk menyaksikan sunrise. Wisatawan juga bisa menjadi menjadikan rerumputan yang terlihat seperti savana menjadi backround untuk berfoto. 

Jika merapat ke area pantai ataupun pemukiman Desa Siboro, manfaatkan perahu nelayan sebagai properti untuk berfoto.

Meski tak ada tiket masuk bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tentu kita tetap selalu menjaga lokasi ini tetap bersih tanpa ada sampah yang berserakan.

Pengunjung yang berasal dari pusat Kota Medan, akan menempuh lima jam perjalanan darat untuk tiba di Bukit Burung.

8. Desa Tongging

Desa Tongging, Kabupaten Karo tak cukup hanya menawarkan keindahan Air Terjun Sipiso-piso yang kini menjadi destinasi wisata alam favorit traveller. 

Ternyata, banyak yang tak tahu bahwa didekat Sipiso-piso, ada Air Terjun Sidompak yang tersembunyi dengan pemandangan tak kalah menakjubkan dengan suguhan Savana yang langsung menghadap Danau Toba.

Eko Herianto, Traveller Medan yang pernah mengunjungi Air Terjun Sidompak beberapa waktu lalu ini mengungkapkan bahwa dia mengetahui info air terjun ini dari teman-temannya yang pencinta alam.

Panorama Air Terjun Sidompak yang terletak di desa Tongging, Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang terletak tak jauh dari Air Terjun Sipiso-piso. (Ist)

"Berbicara Tongging orang hanya tahu Air Terjun Sipiso-piso saja, tapi ternyata di bawah lagi dekat Wisma Sibayak ada sebuah aliran sungai yang di atasnya itu ada air terjun, cuma orang-orang masih jarang tahu air terjun ini," ungkap Eko, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: TRIBUN TRAVEL Menikmati Liburan Nuansa Jadul ala Eropa dan Nusantara di Hotel Deli River Omlandia

Perjalanan dari Medan ditempuh selama kurang lebih tiga jam hingga sampai ke Desa Tongging.

Setelah melewati gapura utama, Pengunjung kembali menyusuri jalan selama kurang lebih 15 menit dan kemudian belok ke kiri untuk menuju parkiran.

"Setelah melewati tugu kita belok kiri. Itu kita turun ke bawah agak ada kelak-kelok dan kemudian patokannya itu ada sebuah gereja warna kuning. Nah di seberangnya itu ada gang kecil setapak, kita masuk kelilingi bukit dan setelah sudah sampai ujung tinggal kita parkirkan saja motor disitu," ujarnya.

Bagi pengunjung yang ingin memasuki destinasi wisata Air Terjun Sidompak, pengunjung membutuhkan waktu sekitar 45 menit dari tempat parkiran. 

Lantaran belum menjadi destinasi wisata umum, pengunjung harus mencari guide dari penduduk setempat untuk mengarahkan menuju lokasi yang dituju.

Biasanya, guide lokal akan mematok harga Rp 200 ribu per rombongan atau sesuai kesepakatan bersama.

Pengunjung saat berfoto di Padang rumput yang langsung menghadap Danau Toba. Pemandangan ini akan ditemui dalam perjalanan menuju Air Terjun Sidompak. (Ist)

Menariknya, saat perjalanan menuju air terjun Sidompak, pengunjung akan melewati sebuah Savana dengan dikelilingi ilalang yang cukup tinggi namun memberikan kesan indah yang cocok menjadi spot foto andalan.

"Esensi trackingnya terasa sekali. Kita lewati ladang orang baru Savana dengan banyak ilalang-ilalang. Kita foto-foto disini karena spot fotonya bagus apalagi kalau kita balik badan ke belakang, udah ada hamparan Danau Toba, keren sekali lah karena ini tersembunyi," ujarnya.

Baca juga: PROMO Rapid Test Antigen di Medan dengan Perlihatkan Barcode Traveloka dan Air Asia di RS Siti Hajar

Setelah melewati Savana, tantangan pengunjung kembali hadir dengan menyusuri dan melintasi sungai yang mencapai pinggang selama kurang lebih beberapa menit.

Eko menyarankan agar pengunjung membawa pakaian ganti dan tidak perlu bawa banyak perlengkapan. 

Setelah melewati Savana, menyusuri dan melintasi sungai selama setengah jam, pengunjung dapat menikmati keindahan air terjun setinggi kurang lebih puluhan meter tersebut.

"Akhirnya, setelah lewati tracking kita sampai di lokasi. Tempatnya itu keren juga namun karena bukan tempat wisata umum, air terjun ini serasa milik sendiri saja. Airnya segar dan masih asri. Benar-benar masih jarang tersentuh," ucapnya.

Disela menikmati air Terjun Sidompak, ternyata air terjun yang berada di dekat lembah ini memiliki mitos dari mulut ke mulut warga setempat untuk tidak membawa daging.

"Mitosnya ini ada tentang harimau. Padahal kita belum pernah nampak, tapi disaranin tidak membawa bekal yang mengandung ayam maupun daging. Tapi itu mitos masyarakat sini, ya kita ikuti saja," kata Eko.

Baca juga: HARGA Rapid Antigen di RS Siti Hajar Medan Cuma Rp 150 ribu, Bisa Diskon Pakai Traveloka

Walau harus melalui tracking dengan beragam kondisi, pengunjung yang sudah merasakan Air Terjun Sidompak mengatakan tak kapok untuk kembali lagi menikmati suasana asri di sekitaran air terjun.

"Bagi yang belum pernah ini wajib dicoba ya. Potensi wisata air terjun ini besar karena tempatnya luar biasa indah dan tracking perjalanan yang cocok untuk pencinta alam karena sepanjang perjalanan tidak akan merasa bosan," pungkas Eko.

9. Air Terjun Sipiso-piso

Provinsi Sumatera Utara, memiliki berbagai lokasi wisata alam yang tersebar di beberapa daerah.

Salah satu wisata alam yang terkenal bahkan sampai ke luar negeri, ialah Danau Toba. 

Namun, di balik megahnya danau terbesar di Indonesia yang sudah ditetapkan menjadi salah satu destinasi super prioritas di Indonesia ini, juga memiliki berbagai keindahan alam lainnya.

Salah satu objek wisata alam yang berada di dekat Danau Toba, ialah air terjun Sipiso-piso. 

Air Terjun Sipiso-Piso (HO / Tribun Medan)

Baca juga: Rohimah Menang Banyak, 7 Bulan Cerai dari Kiwil Dapat Pacar Lajang, Ternyata Teman Eva Belisima

Jika dilihat secara administratif kewilayahan, air terjun Sipiso-piso sendiri masuk ke dalam Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Dari kawasan air terjun ini, wisatawan bisa mendapatkan dua pemandangan sekaligus dengan memandang megahnya Danau Toba dan eksotisme air terjun Sipiso-piso. 

Dari referensi yang didapat, air terjun Sipiso-piso ini masuk ke dalam 10 daftar air terjun tertinggi di Indonesia.

Menduduki peringkat ketujuh, air terjun Sipiso-piso ini memiliki ketinggian sekitar 120 meter dengan kondisi air yang mengucur deras membentuk garis vertikal.

Untuk nama air terjun ini, diambil dari nama Gunung Sipiso-piso yang berada di sisi Timur air terjun. 

Sumber air yang mengalir ke bibir dinding air terjun Sipiso-piso, datang dari aliran sungai Pajanabolon.

Berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut, memuat air terjun ini semakin memiliki pemandian yang eksotis dan sangat memanjakan mata.

Berbeda dengan air terjun pada umumnya yang biasanya pemandangannya hanya bisa dinikmati dari bagian bawah, untuk air terjun Sipiso-piso ini bisa dinikmati dari dua sisi atas dan bawah.

Namun, bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan air terjun dari dekat wisatawan harus berusaha terlebih dahulu. 

Baca juga: Jembatan Hamzah Alfansuri, Jembatan Termegah Tapanuli Tengah yang Jadi Objek Wisata

Bagi wisatawan yang ingin melihat lebih dekat dan merasakan sejuknya percikan dari air terjun Sipiso-piso, harus berhadapan dengan sekitar 500 anak tangga.

Untuk waktu tempuh sendiri, bisa menghabiskan waktu selama kurang lebih hampir satu jam.

Namun, jika sudah berada di bawah dan mendekati air terjun ini rasa lelah terbayarkan dengan sejuknya percikan air dan pemandangan yang indah.

10. Bukit Sibea-bea

Sumatera Utara tak ada habis-habisnya memiliki tempat wisata baru yang menakjubkan dan menawan bagi setiap wisatawan yang mengunjunginya. 

Seperti halnya salahsatu tempat wisata yang sedang hits di Harian Boho, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Pasalnya ketika wisatawan menyambangi lokasi tersebut maka tak salah untuk menyambangi puncak Bukit Sibea-bea. 

Daya tarik utamanya yaitu kondisi jalan berliku-liku dan mulus serta adanya sebuah patung Yesus Kristus setinggi 61 meter di puncak Bukit Sibea-bea. Namun pantung tersebut masih dalam proses pembangunan.

"Datang ke sini sih, pertama itu penasaran dengan pemandangan dari atas bukit yang terlihat jalan beliku-liku. Hamparan luasnya Danau Toba membuat background saat berfoto menjadi menawan," ujar Devi Yulianti pengunjung asal Kota Medan, Rabu (8/12/2021). 

 

Baca juga: Berikut Ini Cara Scan QR Code WiFi Android dan Cara Dapatkan QR Code WiFi

Bukit Sibea-bea hampir setiap harinya dipadati oleh wisatawan.

Namun mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung dan beberapa waktu lalu angka yang terkonfirmasi meningkat, puncak Bukit Sibea-bea ini sempat ditutup sementara.

"Kemarin sama teman-teman udah berencana mau kemari. Cuma waktu itu saya lihat di Instagram ditutup sementara agar tak menimbulkan keramaian. Namun akhirnya tercapai juga kesini," ujar Devi. 

Pengunjung lainnya bernama Agustina mengatakan, ia datang bersama keluarga untuk berfoto replika patung Yesus Kristus yang nantinya dibangun setinggi 61 meter. 

"Walaupun yang tingginya belum siap, berfoto dengan latarbelakang patung replikanya boleh lah," ujar warga Siantar. 

Ia pun sudah tak sabaran untuk menanti bagaimana hasil dan jadinya patung Yesus Kristus yang disebut-sebut menjadi patung tertinggi di dunia.

"Gak sabaran sih, pasti nanti kembali lagi kesini kalau sudah jadi patungnya," ujar Agustina. 

Buat wisatawan yang ingin berwisata ke Bukit Sibea-bea, adapun lokasi tepatnya yaitu, di Partungko Naginjang, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara

Sementara itu, jam operasional objek wisata puncak Bukit Sibea-bea buka setiap hari.

Jarak dari Kota Medan menuju Bukit Sibea-bea cukup jauh, yakni 177 kilometer. Diperkirakan membutuhkan waktu tempuh selama 4 jam 30 menit untuk tiba di sana. Namun, rute inilah yang paling sering dilalui.

Baca juga: Pilkades Toba Segera Diselenggarakan, Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Siagakan Personil

Masuklah ke Jalan Sei Deli, lalu lanjutkan hingga ke Jalan Guru Patimpus. Kemudian, ikuti Jalan Jamin Ginting ke Jalan Barusjahe di Dolat Rayat. Lanjutkan ke Jalan Besar Kabanjahe Merek.

Setelah sampai di Jalan Sidikalang-Seribudolok, teruskan perjalanan ke Jalan Lintas Barat Sumatera hingge ke Partungko Naginjang. Bukit Sibea-bea ada di sisi kanan jalan dengan jalanan berkelok.

Namun jangan buru-buru pulang dulu, sehabis dari puncak Bukit Sibea-bea, wisatawan bisa mengunjungi tempat wisata lainnya yang tak kalah hitsnya dan tak jauh pula. 

Adapun tempat wisata lainnya yang bisa dikunjungi yaitu, Menara Pandang Tele, Air Terjun Efrata, Pantai Pasir Putih Parbaba, dan lain-lainnya.(tribun-medan.com)

Berita Terkini