TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution belum bisa memastikan kapan dirinya akan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Bobby pun enggan menanggapi ketika ditanya soal pembasahan ketika dirinya dipanggil DPP PDIP.
Baca juga: PDIP Beri Waktu Pikir-pikir, Bobby Nasution Bersama Relawannya Malah Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
"Ini masih jam kerja (dirinya sebagai Wali Kota Medan)," ucapnya usai menghadiri kegiatan peresmian pembukaan Pasar Murah di Kecamatan Medan Polonia, Kamis (9/11/2023).
Hanya saja, kata Bobby, pada saat menghadiri panggilan DPP PDIP, ia diberi waktu selama satu minggu untuk berpikir dan menentukan arah politik pada Pilpres 2024 mendatang.
Terkait tenggat waktu tiga hari yang diberikan DPC PDIP untuk mengembalikan KTA, Bobby mengaku baru saja mengetahuinya dari wartawan.
"DPC ya? Saya rasa mungkin kemarin diinformasikan pada saat di dalam ini waktunya sebenarnya dikasih waktu 7 hari dari DPP. Tapi kalau DPC menyuruh saya menyerahkan KTA dengan waktu tiga hari, ini saya juga baru tahu," jelasnya.
Kendati demikian, Bobby Nasution mengaku akan menindaklanjuti waktu penyerahan KTA yang diberikan DPC PDIP Medan.
"Nanti akan kita coba tindak lanjuti," jelasnya.
Disinggung apakah akan langsung menyerahkan KTA tersebut, Bobby tidak menjawab dengan tegas.
"Insyallah," ujar Bobby sambil tersenyum.
Lagi-lagi Bobby tidak memberikan waktu detail soal rencana pengembalian KTA.
"InsyaAllah lihat nanti. Saya sudah menyampaikan, yang pasti tidak ada yang saya ubah atau tutupi tentunya secara kader saya masih ingin jadi kader perjuangan," terangnya.
Bobby juga mengaku dirinya memiliki pilihan yang berbeda dari PDIP dalam menentukan nasib bangsa.
"Namun dalam menentukan nasib bangsa ini saya memang berbeda. Memang DPP sampaikan kita harus bisa memilih dalam hal itu," jelasnya.
Bobby juga mengatakan, pada saat deklarasi dukung Prabowo-Gibran, dalam acara Barisan Pengusaha Pejuang, ia sudah meminta izin dengan DPP PDIP.