Tren

Gibran Dijuluki 'Nepo Baby' oleh Media Asing, Lantas Apa Artinya?

Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menuding Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming merupakan produk Neo Orba. 

Sementara anak yang berprestasi akan dianggap nepotisme karena orangtuanya.

Baca juga: Roy Suryo Gibran Curang Pakai 3 Mik saat Debat Cawapres, Kominfo: Ketiganya Pakai Alat yang Sama

Makna Penggunaan Nepo Baby

Sementara itu sosiolog dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menjelaskan, istilah 'Nepo Baby' memang bernada negatif.

Menurut dia, 'Nepo Baby' berasal dari tulisan seorang pengamat yang merujuk pada anak-anak artis di dunia seni Hollywood.

Mereka disebut 'Nepo Baby' karena bisa langsung masuk ke film-film besar tanpa bekal kemampuan akting yang tinggi.

"Jadi 'Nepo Baby' itu adalah privilege yang diberikan orangtuanya, temannya menjadi jembatan bagi anak-anaknya untuk bisa masuk ke dalam panggung kelas yang atas," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: MENOHOK! Cak Imin Jawab Soal SGIE yang Ditanya saat Debat Cawapres : Sego Goreng Iwak Endog

Drajat menyebut, orang-orang yang 'Nepo Baby' mendapatkan prestasi atau masuk dalam kelas yang tinggi bukan karena kemampuan profesional yang dia miliki. 

Namun, karena orang itu memiliki hubungan baik dengan orang-orang di sekitar dia. Misal, orangtua, saudara, atau temannya.

Menurutnya, sistem nepotisme tersebut sudah ada sejak zaman dulu di berbagai bidang termasuk politik dan bisnis.

Meski tampak negatif, Drajat mengatakan ada yang menganggap orang 'Nepo Baby' lebih terpercaya dan lebih setia.

"Kalau orang-orang ini setia, maka perlindungan terhadap penguasa ekonomi atau politik akan tetap terjaga," tambahnya.

Kebalikan dari meritokrasi

Lebih lanjut, Drajat menyebut 'nepo baby' merupakan kebalikan dari 'meritokrasi'.

Meritokrasi adalah sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasinya.

"Orang yang berprestasi dan bisa loncat ke atas karena kemampuannya begitu besar," lanjut dia.

Drajat mengakui saat ini ada banyak orang yang masuk kategori 'nepo baby'.

Namun meski mendapatkan posisi atas karena nepotisme, hal tersebut didapatkan karena adanya usaha.

Halaman
123

Berita Terkini