Orang tersebut, katanya, memang mendapatkan akses kelas atas dari orang terdekat.
Ketika berada di posisi atas, orang itu tetap bersaing profesional menunjukkan dia pantas di sana.
"Apakah ada yang full 'nepo baby' atau full 'merit baby', kebanyakan saat ini adalah campuran," tambahnya.
Drajat menyebut orang yang 'nepo baby' juga perlu berusaha untuk ada di posisinya.
Jika tidak, dia akan mendapatkan hukuman sosial yang lebih besar.
"Kalau 'nepo baby' bisa menunjukkan kemampuannya di kelas atas, orang juga akan memberi pengakuan," ungkapnya.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan