Kematian harimau bernama Nurhaliza itu terjadi pada 31 Desember 2023 lalu.
Sebelumnya, harimau Sumatera bernama Erha mati pada 6 November 2023.
Teranyar, Penjabat Sementara (Pjs) Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Pemko Medan Bambang Hendarto mengatakan, 4 harimau di Medan Zoo saat ini sedang sakit.
Bambang menjelaskan, sakit yang diderita 4 harimau tersebut sudah lama dan kecil kemungkinan untuk bisa disembuhkan.
"Saat ini total keselurahan satwa jenis harimau yang ada di Medan Zoo tinggal 4. Dan ke empatnya itu sedang sakit, kalau bahasa kedokterannya tiga hewan terkena penyakit dubius infausta," jelasnya, Jumat (12/1/2024).
Sejak matinya dua harimau di Medan Zoo, pihaknya rutin melakukan medical check up seluruh satwa.
"Dari hasil medical check up itu kondisi penyakit yang dialami empat harimau sudah sejak lama sebenarnya. Jadi memang kondisi hewan di sini memang ada riwayat penyakit," jelasnya.
Menurut Bambang, empat harimau itu sebenarnya tidak sekarat, hanya saja melihat kondisi harimau saat ini sulit untuk pulih.
"Penyakitnya seperti apa itu hanya dokter yang paham, pastinya harimau ini ada penyakit dalam Kalau bahasa kedokterannya disebut dubius infausta dan infausta. Tapi kalau dibilang sekarat tidak, hanya kemungkinan besar untuk sembuh itu sulit," jelasnya.
Untuk itu, kata Bambang, pihaknya bersama BKSDA akan melakukan perawatan secara intensif.
"Langkah kita saat ini mencoba melakukan perawatan secara intensif dengan pihak BKSDA Sumut," jelasnya.
Ditanya mengenai tanggapan pihak PUD Pembangunan terhadap ucapan pihak BKSDA yang mengatakan Kondisi Medan Zoo sudah tidak layak, Bambang tak banyak menjawab
"Kalau kita tanggapi BKSDA untuk menjadikan Medan Zoo seperti animal welfare itu sulit. Apalagi Medan Zoo ini sudah berdiri dari tahun 2005. Dan sampai saat ini masih mengikuti konsep pola yang lama dan belum ada perbaikan," jelasnya.
Kemudian kata Bambang, APBD Pemko Medan ke Medan Zoo juga memang sedikit tertinggal
"Kemudian APBD yang masuk kemarin, kita sedikit tertinggal. Memang kalau secara aturan apa yang menjadi keinginan BKSDA untuk menjadi animal welfare kita belum bisa mengikuti," jelasnya.
Bambang juga membenarkan adanya kesulitan ekonomi dalam operasional Medan Zoo pascaCovid-19.