Sumut Memilih

Golkar Sumut Dipastikan Dukung Ijeck Atau Bobby Sebagai Cagub Sumut, Lantas Bagaimana Kota Medan?

Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Musa Rajekshah atau Ijeck dan Bobby Nasution

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- DPD Partai Golkar Sumut dipastikan akan mendukung Musa Rajekshah atau Bobby Nasution untuk maju sebagai calon Gubernur Sumut.

Kedua nama ini sudah disetorkan oleh pengurus DPD Partai Golkar Sumut ke DPP Partai Golkar.

Menurut Sekretaris DPD Golkar Sumut, Datok Ilhamsyah, penyerahan kedua nama itu berdasarkan petunjuk dari pengurus DPP.

Mereka diminta menyerahkan dua nama calon Gubernur Sumut paling lama Kamis, 28 Maret 2024. 

Baca juga: PDIP Mau Impor Calon Gubernur Sumut dari Luar Daerah, Padahal Kader Lokal Ada yang Berprestasi

"Sesuai sprint DPP terhadap hasil evaluasi calon kepala daerah tanggal 28 deadline nya," kata Ilhamsyah, kepada Tribun-medan.com, Kamis (28/3/2024).

Namun, hingga saat ini, belum diputuskan siapa yang nantinya benar-benar maju sebagai calon Gubernur Sumut.

Apakah Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah, atau justru Wali Kota Medan, Bobby Nasution. 

"DPP Partai Golkar mengeluarkan surat penugasan calon-calon kepala daerah tingkat kabupaten dan kota serta provinsi seluruh Indonesia. Termasuk Sumatera Utara dan nama-nama Cakada ini juga kami diminta oleh DPP untuk memberikan dan mengevaluasi nama-nama calon kepala daerah. Apakah pada saat pemilihan legislatif kemarin apakah membantu Partai Golkar, itu nanti akan kita berikan. Karena kemarin belum rekomendasi, hanya surat penugasan. Artinya surat penugasan ini masih bisa berubah-ubah," timpal Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck. 

Baca juga: Ditinggal Golkar dan Gerindra, Edy Rahmayadi Merapat ke PDIP dan PKS, Akankah Dapat Perahu?

Golkar sendiri menjadi partai pemenang di Sumut pada Pilkada 2024.

Untuk perolehan suara DPR RI, Golkar meraih 8 kursi dari sebelumnya hanya 4 kursi di Sumut. 

Ada pun suara Golkar di Sumut untuk pemilihan anggota DPR RI sebesar 1.712.074 suara.

Begitu juga untuk DPRD Provinsi dari 15 kursi pada 2019 meningkat menjadi 22 kursi dengan jumlah suara 1.377.466 suara.

Dengan perolehan suara itu, Golkar dapat mengusung sendiri calon Gubernur Sumut tanpa berkoalisi dengan partai lainnya. 

Baca juga: Nasib Edy Rahmayadi pada Pilkada Sumut 2024, Golkar dan Gerindra tak Dukung, Lantas Partai Lain?

"Kita sudah mengusung satu kepala daerah khususnya Gubernur Sumatera Utara dalam Pilkada nanti. Yang lalu ada dua nama itupun akan dikembalikan lagi ke DPP yang mana yang akan ditunjuk untuk dikeluarkan rekomendasi. Kita dikasih batas waktu hingga tanggal 28 Maret 2024 untuk memberikan evaluasi nama-nama Cakada itu," tutup Ijeck. 

Terpisah, Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Sumatera Utara, Faisal Riza mengatakan, mencuatnya nama Ijeck dan Bobby sebagai calon Gubernur Sumut tak terlepas dari dinamika yang ada di Jakarta. 

Terlebih saat ini Jokowi yang merupakan mertua Bobby masih memiliki pengaruh di Golkar.

"Dinamikanya masih perlu diamati lebih jauh lagi. Namun, kecenderungan sementara ini bisa kita lihat dari konstalasi Golkar di Jakarta. Jokowi masih running sebagai Presiden yang pasti pengaruh politiknya masih dipertimbangkan. Kedua, Golkar juga dalam wacana suksesi ketua umum tahun ini, di mana Jokowi santer disebut bermain di dalamnya, termasuk meletakkan proxy nya di partai beringin," kata Riza. 

Baca juga: PKS Ngaku Ditawari Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Tapi Baru Obrolan Warkop, Gerindra: Justru Bermakna

Jika melihat hal itu, sebut Riza, kans Bobby untuk maju sebagai calon Gubernur Sumut dari Golkar memang cukup terbuka lebar. 

"Dalam konteks ini kuat sekali arah dukungan ke Bobby Nasution," lanjut Riza. 

Namun, kata dia, di sisi lain, Ijeck yang merupakan Ketua DPD Golkar Sumut juga memiliki penilaian yang tak kalah penting bagi kemenangan Golkar di Sumut. 

Apalagi tahun 2024, Golkar berhasil mendongkrak suara dan menguasai perolehan suara di Sumut.

Tentunya hal ini, kata Riza, membuat nama Ijeck semakin populer dan cukup untuk dimajukan sebagai calon Gubernur Sumut. 

Baca juga: Mantan Gubernur Edy Rahmayadi Berpeluang Diperiksa, Jaksa Bongkar Aliran Dana Korupsi APD Covid

"Di sisi lain, Ijeck telah berhasil mendongkrak suara partai ini di Sumut dalam Pileg 2024. Prestasi ini penting dipertimbangkan partai Golkar sebagai kredit rekomendasi bagi Ijeck. Kemudian, popularitas dan tingkat elektabilitas Ijeck juga dapat disebut sebagai cukup syarat untuk maju sebagai kandidat," sambung Riza. 

Melihat kondisi saat ini, ada pertimbangan lainnya yakni menggabungkan keduanya menjadi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.

Jika keduanya bersama maju sebagai pasangan Gubernur, menurut Riza peluang untuk mendapatkan dukungan elit dan rakyat akan semakin besar. 

"Oleh karena itu, penting dipertimbangkan skenario alternative seperti menggabungkan kedua tokoh ini (Bobby dan Ijeck). Karena keduanya tokoh kuat mengkonsolidasi dukungan baik di tingkat elit dan tingkat rakyat," pungkasnya.

Baca juga: Lolos ke DPR RI, Ijeck Siap Mundur dari Jabatan Jika Nanti Maju dan Menang Lagi jadi Gubernur Sumut

Terlepas dari hal itu, muncul pertanyaan di benak masyarakat soal Kota Medan.

Saat ini, masih ada beberapa pembangunan di Kota Medan yang belum rampung.

Misalnya saja soal revitalisasi Lapangan Merdeka dan Stadion Kebun Bunga.

Belum lagi soal masalah kemacetan hingga banjir.

Apalagi, Bobby sempat mengatakan, bahwa dirinya akan fokus membenahi Kota Medan sebelum melangkah lebih jauh di tahun 2024 ini.

Lantas, akanka ini jadi pertimbangan partai Golkar kedepan sebelum menentukan sikap?.(tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkini