Tribun Wiki

Menakar Bencana Dahsyat Dampak Megathrust di Wilayah Sumatera, Ada Gempa dan Tsunami

Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tragedi tsunami Aceh yang terjadi tahun 2004 silam merusak segala fasilitas dan permukiman penduduk

TRIBUN-MEDAN.COM,- Fenomena megathrust tak lepas dari pergerakan lempeng yang ada di bawah permukaan bumi.

Megathrust sendiri merujuk pada mekanisme lempeng samudra yang menghujam ke bawah lempeng benua termasuk dalam kategori thrust (mendorong) atau reverse (terbalik).

Karena area yang mengalami tersebut sangat luas, sehingga sering disebut dengan megathrust.

Indonesia sendiri berada di antara pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yakni lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia (Indo-Australia), dan lempeng Pasifik.

Baca juga: TAK TERDUGA Alasan Presiden Jokowi Belum Tinjau Lokasi Bencana Banjir Lahar Dingin Sumatera Barat

Karena kondisi itu pula, Indonesia kerap terdampak pada bencana geologi, yang diakibatkan pergeseran masing-masing lempeng tersebut.

Dilansir dari Kompas.com yang dikutip dari laman Kementerian ESDM, jalur megathrust di Indonesia memanjang dari sebelah barat ujung utara Sumatera ke selatan Jawa hingga di selatan Bali dan Nusa Tenggara yang terbagi-bagi ke dalam beberapa segmen.

Zona megathrust sendiri, seperti dikutip dari Antara, berada di zona subduksi aktif.

Seperti subduksi Sunda (mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba), subduksi Banda, subduksi Lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi Lempeng Laut Filipina, dan subduksi Utara Papua.

Baca juga: Sejarah Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang Diperingati Tiap 26 April

Menurut ulasan Kompas.id, berdasar data Pusat Gempa Nasional, 2017, Indonesia memiliki 13 segmentasi megathrust yang aktif dan berpotensi menyebabkan gempa besar serta tsunami.

Zona tersebut yaitu Aceh-Andaman, Nias-Simeulue, Kepulauan Batu, Mentawai-Siberut, Mentawai–Pagai, Selat Sunda Banten, Selatan Jawa Barat-Jawa Tengah, Selatan Jawa Timur, Sumba, Papua, Utara Sulawesi, dan Subduksi Lempeng Laut Filipina.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), data STATISTA pada periode 1990 sampai dengan 2024 menyebut bahwa Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara paling banyak dilanda gempa setelah China.

Kejadian gempa ini salah satunya disebabkan oleh aktivitas yang terjadi di zona megathrust yang kemudian disebut dengan gempa megathrust.

Baca juga: Eks Kepala dan Bendahara BPBD Deli Serdang Ditahan, Korupsi Dana Sosialisasi Penanggulangan Bencana

Dilansir dari Kompas.id, gempa megathrust adalah serangkaian proses kejadian di mana salah satu lempeng tektonik bertemu dan meluncur perlahan-lahan di bagian bawah lempeng lainnya.

Sehingga kemudian seluruh aktivitas gempa yang berasal dari zona megathrust dapat disebut sebagai gempa megathrust.

Sumber gempa ini terbanyak berasal dari zona megathrust, yaitu pada lokasi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Halaman
123

Berita Terkini