Akan tetapi, hal ini bukan berarti masyarakat bisa abai dari kewaspadaan potensi gempa bumi yang lebih kecil kekuatan magnitudonya.
"Gempa bumi yang lebih kecil juga tetap bisa timbulkan tsunami dengan kategori moderate atau medium," ucap dia.
Dijelaskan Widjo, beberapa bulan terakhir aktivitas gempa bumi secara beruntun terjadi di daerah megathrust salah satunya seperti Megathrust Enggano.
"Ini perlu diwaspadai, mengingat hasil kajian yang menunjukkan gempa bumi besar hampir selalu diikut dengan gempa pendahuluan," ujarnya.
Mengenai daftar wilayah yang berpeluang terdampak jika gempa megathrust dan tsunami katastropik terjadi, Widjo dengan tegas mengatakan tidak ada yang tahu pasti kapan dan di mana titik gempa zona megathrust itu akan terjadi.
"Bagaimana pun, gempa bumi masih belum bisa diprediksi secara tepat, baik magnitudo, lokasi dan waktunya," jelasnya.
Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) perlu menyiapkan mitigasi yang baik di setiap daerah yang berpotensi tinggi terhadap gempa bumi yang bisa diikuti tsunami.
"Peta bahaya tsunami dan evakuasi dengan skala yang detil serta protokol evakuasi perlu disosialisasikan dan rutin ke masyarakat secara rutin," ujarnya.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan