"Sekarang beliau bersama kita sudah keluar dari pemerintahan lalu bilang pada saya, 'ibu minta tugas', (saya bilang) 'oke, sudah ada tugasnya'," ujar Megawati.
PDIP pernah usung Djarot maju Pilgub Sumut
PDIP menyatakan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebagai calon gubernur (cagub) Sumatera Utara pada Pilkada 2018.
Baca juga: Tugas Khusus Megawati untuk Ahok Bukan Maju di Sumut, Ada Perjanjian Hingga Bantu Soal Pilkada
Keputusan ini disampaikan Megawati Soekarnoputri.
"Untuk itulah saya sedang mempertimbangkan, memikirkan dengan mendalam, sekiranya Bapak Djarot Syaiful Hidayat, saya tetapkan dulu sebagai bakal calon gubernur untuk Sumatera Utara," kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (4/1/2018).
Ia menyebutkan, PDIP mengusung Djarot karena ia dinilai sebagai sosok yang dikenalnya dengan baik sebagai mantan Wali Kota Blitar, Wakil Gubernur DKI Jakarta, dan Gubernur DKI Jakarta.
Megawati yakin, Djarot bisa diterima oleh masyarakat Sumatera Utara yang berkarakter terbuka.
Apalagi, Djarot dinilai memiliki rekam jejak yang bersih selama memimpin dan menjadi anti-tesis gubernur Sumatera Utara sebelumnya yang kerap tersandung masalah hukum.
Djarot kalah selisih 15 persen
Selisih 15,16 persen, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) keok di kancah Pilkada Sumatera Utara.
Persentase tersebut berdasarkan hasil rekapitulasi dari 33 kabupaten dan kota di Sumut.
Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas), dinyatakan menang dengan 3.291.137 suara atau 57,58 persen.
Kemenangan ini didulang dari 17 kabupaten.
Sedangkan Djoss, memeroleh 2.424.960 suara atau 42,42 persen yang berasal dari 16 kabupaten dan kota.