Tribun Wiki

Mana Lebih Sehat, Daging Kambing atau Sapi? Simak Mana yang Lebih Tinggi Kolesterolnya

Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panitia memotong daging sapi kurban untuk dibagikan kepada warga, di kantor Gubernur Sumut, Medan, Jumat (31/7/2020). Merayakan Idul Adha, Pemprov Sumatera Utara menyumbangkan 155 hewan kurban ke 33 kabupaten/kota.

Simak penjelasan tentang pertanyaan mana lebih sehat daging kambing atau daging sapi

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pertanyaan mengenai mana lebih sehat antara daging kambing atau daging sapi sering muncul, terkhusus ketika momen Idul Adha.

Pada Lebaran Haji, masyarakat akan menerima daging kurban dari berbagai tempat, seperti masjid, ataupun organisasi kemasyarakatan.

Hanya saja, masyarakat masih bingung, mana sih sebenarnya yang lebih baik, daging kambing atau daging sapi.

Apalagi sering beredar informasi di masyarakat, bahwa daging kambing bisa menjadi pemicu kolestrol. 

Baca juga: 7 Jus Penurun Kolesterol yang Cocok Disuguhkan saat Menyantap Menu Daging Kurban

Dilansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK menerangkan, bahwa daging kambing lebih menyehatkan untuk tubuh.

"Daging kambing memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi," kata Johanes pada Selasa (29/8/2017) silam.

Perlu diingat, daging yang dimaksud Johanes adalah murni daging merah, tidak termasuk jeroan seperti usus, babat, atau otak.

Dalam takaran 100 gram daging, lemak daging kambing hanya 3,03 gram, sementara lemak daging sapi 7,72 gram.

Kolesterol daging kambing juga sedikit lebih rendah, yakni 75 miligram, dan kolesterol daging sapi 80 miligram.

Selain itu, untuk zat besi, daging kambing juga lebih banyak dengan 3,73 gram, sedangkan daging sapi hanya 2,24 miligram.

Baca juga: 6 Cara Menyimpan Daging Kurban Agar Tidak Busuk dan Tahan Lama, Perlukah Dicuci?

Kemudian, seng (zinc) pada daging kambing sebesar 5,27 miligram dan sapi 4,61 miligram.

Selain menyebut daging kambing lebih baik dari daging sapi, Johanes juga membantah mitos yang beredar di masyarakat tentang daging kambing dapat memicu tekanan darah tinggi.

Menurutnya, itu mitos yang tak usah dipercaya lagi.

Bahkan, ia mengatakan bahwa mengonsumsi satu kilogram daging kambing tidak akan mendatangkan darah tinggi.

"Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan seperti babat, otak, dan usus," tegas Johanes.

Baca juga: 4 Cara Memasak Daging Kambing agar Tidak Kehilangan Nutrisinya dan Tetap Sehat

Cara mengolah daging agar lunak

Daging sapi maupun kambing sering diolah dengan cara digoreng, dijadikan satai, atau dimasak dengan santan kental menjadi gulai.

Cara mengolah yang salah inilah yang kemudian membuat daging berisiko memicu terjadinya penyakit, seperti dilansir dari Halodoc.

Misalnya, saat membuat satai, biasanya daging akan disajikan bersama dengan saus kacang yang ternyata memiliki kalori cukup tinggi.

Cara terbaik untuk mengolah daging adalah dengan dibakar dan dipanggang.

Selain itu, ada beberapa cara sehat dalam mengonsumsi dan mengolah daging.

Baca juga: 5 Ide Olahan Daging Kambing Kurban atau Idul Adha yang Menggoda Selera

Salah satunya adalah dengan memilih bagian daging yang paling sedikit mengandung lemak.

Kamu juga bisa memotong dan membuang semua lemak yang terlihat di permukaan daging.

Kamu bisa menggunakan sari buah dalam membakar atau memanggang daging.

Tujuannya adalah membuat daging lebih lunak dan meningkatkan cita rasa.

Jika memang ingin menumis atau menggoreng, gunakanlah jenis minyak yang sehat dan rendah lemak tidak jenuh, seperti minyak zaitun.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkini