TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Anggota DPRD Asahan dilantik Senin (9/9/2024) di gedung paripurna Kantor DPRD Asahan.
Hal unik, terjadi setelah pelantikan. Dimana, salah satu anggota dewan terpilih, Suheri diarak oleh pendukungnya dengan menggunakan boneka unta yang diisi oleh dua orang.
Heri digendong mulai dari pintu Kantor DPRD Asahan, menuju halaman kantor DPRD. Satu buah boneka unta sudah tersedia untuk mengarak Suheri hingga ke Kampungnya.
"Itu semalam, setelah dilantik, masyarakat ternyata sudah mempersiapkan itu untuk saya. Saya sendiripun tidak tahu," kata Suheri, Selasa (10/9/2024).
Lanjutnya, hal tersebut merupakan inisiatif masyarakat yang menginginkan sosok perubahan di kampung mereka.
"Masyarakat menaruh harapan kepada saya, karena selama ini kampung kami itu sudah terkenal sejak tahun 58, jadi ini ada wakil mereka, dan mereka berharap hal tersebut dapat, terulang lagi," kata Suheri.
DPRD terpilih daerah pilih VII ini, merupakan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. Heri memilih pensiun muda agar dapat melayani masyarakat lebih dekat.
"Kalau di TNI memang kami diajarkan untuk menjadi pengayom masyarakat. Tapi, saya masih punya atasan dan tidak bisa bertindak sendiri. Maka dari itu, saya berinisiatif untuk mengikuti kontestasi ini untuk lebih leluasa melayani masyarakat," katanya.
Pengakuannya, ini merupakan percobaannya yang kedua setelah sebelumnya gagal di Pileg 2019.
"Kalau dulu saya gagal, tapi suara saya hampir 2 ribu. Itu saya dikasih waktu hanya satu bulan sebelum saya keluar dari TNI. Ini merupakan tahun kedua saya mencoba, dan alhamdulillah diberikan amanah sama masyarakat," katanya.
Ia mengaku saat ini hanya akan fokus kepada masyarakat dan akan mempercepat pembangunan agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
"Sekarang tugas saya mengayomi masyarakat dan akan mempercepat pembangunan. Karena banyak masyarakat kampung saya mengharapkan kepada saya," ungkapnya.
Sementara Gobel, inisiator pembuat acara arak-arakan Suheri ini mengaku hal tersebut dibuatnya untuk mengenang kejayaan kampung Sukaramai Barat seperti pada tahun 1958.
"Tahun itu, kampung kami ini dikenal sampai ke Jakarta. Menteri datang ke kampung kami, dan kami arak menggunakan unta," kata Gobel.
Lanjutnya, masyarakat menaruh harapan penuh kepada Suheri agar dapat menaikan nama desa dan infrastruktur desa dapat segera dibangun tanpa adanya tebang pilih.
(cr2/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan