TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Partai NasDem tiba tiba memecat Aulia Agsa dan menggantikannya sebagai anggota DPRD Sumut terpilih.
Aulia Agsa adalah Caleg NasDem terpilih berdasarkan Pemilu 2024 dari daerah pemilihan Sumut 1.
Dua bulan menjelang pelantikan anggota DPRD Sumut 17 September 2024, NasDem memecat Aulia Agsa dan menggantikannya dengan Mustafa Kemal Adam.
Aulia merasa keputusan NasDem tak berdasar. Dia kemudian melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Pada Jumat (6/9/2024), Pengadilan Tata Usaha Negara mengeluarkan putusan sela perihal pergantian anggota DPRD Sumut terpilih Aulia Agsa.
Dalam putusan sela yang dikeluarkan majelis hakim PTUN Medan meminta agar KPU menunda keputusan soal mengganti Aulia Agsa sebagai anggota DPRD Sumut terpilih.
Putusan sela itu bernomor perkara 101/G/2024/PTUN.MDN dikeluarkan pada Jumat (6/9/2024).
Dalam pertimbangannya, majelis hakim menjelaskan jika Aulia Agsa sudah ditetapkan sebagai calon terpilih DPRD Sumut berdasarkan Keputusan KPU Sumut Nomor 554 Tahun 2024 per tanggal 28 Mei 2024.
Majelis hakim memutuskan agar KPU sebagai pihak tergugat menunda pelaksanaan Keputusan KPU Sumut nomor 736 Tahun 2024 yang menggantikan Aulia Agsa sebagai anggota DPRD Sumut terpilih.
Penundaan itu sampai proses persidangan berlangsung hingga adanya putusan berkekuatan hukum terhadap perkara itu.
Lalu bagaimana proses pemecatan Aulia Agsa dari NasDem dan langkah yang dia lakukan saat ini?
Berikut adalah wawancara Aulia Agsa dengan Pimpinan Redaksi Tribun Medan, Iin Sholihin.
Iin Sholihin: Kemarin berlaga di Pileg dengan Nasdem, belakang dipecat, gimana ceritanya?
Aulia Agsa: Ceritanya, setelah terpilih ditetapkan oleh KPU di akhir bulan Mei 2024. Alhamdulillah sudah ditetapkan, Nah sebagai calon terpilih dari partai Nasdem kemudian ikut kontestasi Pileg untuk Dapil Sumut 1 atau Medan A.
Sumut 1 Medan A ini dari Belawan, Marelan, Labuan, Deli, Timur, Perjuangan , tembung, area, amplas, kota Denai ada 11 Kecamatan.
Iin Sholihin : Untuk Dapil kemarin 2024 itu menang di wilayah Sumut 1 ini?
Aulia Agsa: Alhamdulillah menang terpilih dari partai nasdem bang. Dan udah ditetapkan sama KPU dengan total 10.636 suara. Iya untuk nomor satu di partai Nasdem Dapil itu bang Alhamdulillah, sudah ditetapkan nah tiba-tiba saya dipecat dan digantikan yang seharusnya enggak boleh secara peraturan PP partai Nasdem baru yang nomor 3 itu bang setelah keluar putusan KPU tidak ada boleh lagi melakukan sidang sengketa.
Karena kan kita tahu sidang sengketa itu kan kalau mau dilakukan di Bawaslu atau di MK. Nah tiba-tiba di proses itu enggak ada.
Sorry di Bawaslu ada yang melaporkan. Alhamdulillah dua-dua ditolak karena memang enggak ada bukti. Terlapor saya ada tapi kan di proses Bawaslu karena memang tidak ada bukti.Ya pasti dong tidak diteruskan dan langsung dibatalkan.
Tetapi saya juga ikut melapor karena saya merasakan kehilangan suara. Saya melaporkan Alhamdulillah diterima.
Alhamdulillah karena kan bukti kita kuat dan juga terbukti memang terjadi pengalihan pengalihan suara di partai sendiri.
Iin Sholihin: Saksi- saksi di TPS kan bang sampai di tingkat kecamatan di pleno?
Aulia Agsa: Kalau saya bang tidak punya sama sekali, tapi kita kan punya kawan kawan di partai politik lain yang memback up. Mengasikan info memfotokan plano.
Di Bawaslu kan di bandingkan oleh. Kita punya hasil-hasil plano, kita cocokkan loh kok berbeda dengan D Hasil. Nah itu la yg kita bawakan ke Bawaslu. Terjadi perselisihannya di situ.
Iin Sholihin: Hanya di tingkat Bawaslu itu clear?
Aulia Agsa: Saya cabut laporan itu kepada Mustafa Kamil, karena ada permintaan dari internal Nasdem jangan la dilanjutkan, nanti terjadi pidana bang. Seperti PPK kecamatan Medan timur kemarin kan di pidana kan.
Iin Sholihin: Apa yang menyebabkan abang di pecat dari Nasdem?
Aulia Agsa: Kalau saya abang tanya saya enggak tahu salah saya. Makanya saya terkejut sampai sekarang tidak ada surat pemecatan ke saya. Tidak ada surat pemecatan artinya kan proses untuk kemudian dikatakan dipecat itu kan partai internal pasti ada pemanggilan lah. Katakanlah sidang etik misalnya dipanggil pengurus atau jajaran pimpinan partai.
Nah begini sidang kemarin menunjukkan dia ada sebenarnya penggugat, ini perselisihan suara ini enggak ke mana-mana. Seharusnya sidang internal partai. Malah didatangkan dari partai lain.
Nah jadi sidang itu terdiri dari tiga yang pertama karena saya dituduh mencuri suara, yang kedua karena saya dituduh sebagai masih tetap anggota Partai Gerindra ini lebih lucu lagi, yang ketiga karena masalah internal yang masalah ada katanya saya menipu masalah tanah yang sudah SP3 di Polda Sumut.
Kita tahu ada terjadi dua kali sidang itu seharusnya dua kali sidang proses, sidang pertama itu semua saya jawab dan saya memberikan buktinya secara tertulis pun ada. Nah yang lebih lucunya lagi sidang internal partai Nasdem mendatangkan partai lain.
Nah menurut saya ini mana yang yang masalah, saya masih Gerinda dan kemarin padahal waktu ketika sidang hanya dibilang mempertanyakan masih status iya atau tidak.
Ini tidak dikasih ngomong panjang lebar. Ketika saya membantah enggak dikasih jadi ke sidang tuh kayak sudah settingan.
Iin Sholihin: Anda juga melakukan proses gugatan hukum?
Aulia Agsa: Iya bang di PTUN Medan. Karena itu tanpa sepengetahuan saya saya diganti yang seharusnya kita tahu. Dan sudah ada keputusan sela PTUN juga. Kalau saya surat itu sudah diberikan ke KPU ke partai politik.
Awal saya diganti itu karena kami anggota dewan semua partai politik mengirim ke saya dapatlah dapatlah info itu bukan dari internal partai. Dari partai lain mengasih tahu bahwasanya diganti oleh KPUD Sumut.
Kenapa saya diganti, saya pertanyakan di situ. Nah berikanlah jawaban karena ada dipecat dan lain sebagainya, terus saya banding ke KPU RI lagi tapi belum dijawab sampai sekarang.
Ada masa waktu 10 hari kerja enggak dibalas KPU RI saya masukkan gugatan ke PTUN. Kalau dipecat KPU dipecat partai Nasdem, kalau KPU juga tidak mau tidak bisa juga kan harus dua-duanya harus barengan makanya dua yang digugat
Di PN Jakpus juga sudah berjalan sidangnya sidang masalah untuk membatalkan pemecatan.
Iin Sholihin Sudah pernahkah dilakukan proses mediasi katakanlah karena begitu dengan ketua DPD?
Aulia Agsa: Sudah sudah ketemu juga sama ketua DPW berdiskusi bagaimana jalan terbaik. Ya terakhir memang enggak ada jalannya.
Ini berbeda kasus seperti di NTT Victor. Mungkin orang tahu kan caleg terpilihnya mengundurkan diri. Ya kalau mengundurkan diri ya dia yang mau kan, berbeda dengan saya yang dipecat tiba-tiba.
Iin Sholihin: Sejauh ini bagaimana kemudian berkomunikasi dengan pimpinan partai di tingkat Sumatera Utara?
Aulia Agsa: Kalau saya orangnya enggak pernah marah. Ya baik-baik aja. Kalau soal menggugat itulah cara kita mencari keadilan tadi bang. Saya menggugat meminta hak saya kembali.
Iin Sholihin: Dengan masalah ini menjadi masalah enggak bagi abang di Nasdem tuh bagaimana?
Aulia Agsa: Kalau saya pribadi masih menganggap Nasdem tuh teman enak. Karena Ketua DPW NasDem, menurut saya pak Iskandar tuh orang baik.
Bagaimana respons pemilih abang dengan kondisi hari ini?
Jawaban: Ya pada banyak yang kecewa pada banyak yang sedih. Karena kan satu sisi mereka kan melihat saya loh kok bisa diganti. Mungkin tanggapan teman-teman dan lain sebagainya enggak ada orang mau maju jadi Caleg lagi kalau kok muda-muda sekali memecat, takutlah mereka kalau habis siap menang dipecat gitu aja kan menjadi ketakutan.
Iin Sholihin: Tadi selama 5 tahun kemarin tuh apa sih yang lakukan ke masyarakat di Dapil, sehingga kemudian walaupun berpindah partai itu masyarakat masih pilih nih Aulia Agsa.
Jawaban: Kalau saya yang pertama banyak kan sekolah-sekolah. Sekolah swasta ya bantu kita bangunkan, masjid-masjid musala.
Dan terutama saya sering ke Medan Utara saya yang mungkin Utara tuh Marelan Belawan Marelan Labuan Deli. Saya kan sering ke sana maka suara terbanyak di sana. Itu bisa dibilang tempat yang Kumu miskin dan lain sebagainya kita datangin kita bangunkan kasih program di sana kasih program-program gitu untuk masyarakat di sana.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan