Sebaliknya, dukungan suara pada pasangan Luthfi-Yasin mengalami penurunan dari 57,9 persen menjadi 47,5 persen pada periode yang sama.
“Dalam sebulan terakhir, Andika-Hendi mengalami kenaikan suara secara signifikan sebesar 11,5 persen dan Luthfi-Yasin turun 10,4 persen,” ungkap Deni.
Deni juga mengungkapkan dalam sebulan terakhir, awareness atau kedikenalan Andika mengalami penguatan dari 60 persen pada September 2024 menjadi 67 persen di Oktober 2024.
Sementara kedikenalan Luthfi tidak berubah signifikan, dari 69 menjadi 67 persen di periode tersebut.
Selain itu, Andika juga mengalami penguatan tingkat kesukaan (likeability) dari 87 menjadi 92 persen. Sementara tingkat kesukaan terhadap Luthfi relatif stabil di angka 86 dan 85 persen di dua survei terakhir tersebut.
Survei ini menyoroti pula persepsi publik Jawa Tengah terhadap kualitas personal calon. Pada aspek perhatian pada rakyat, Andika mendapatkan persepsi tersebut sebanyak 82 persen, sementara Luthfi 78 persen.
Sebanyak 78 persen warga yang tahu menganggap Andika jujur, bisa dipercaya, dan bersih dari korupsi, sementara Luthfi 73 persen.
Pada aspek tegas dan berwibawa, Andika 96 persen dan Luthfi 86 persen. Untuk kemampuan memimpin, Andika 88 persen dan Luthfi 84 persen.
“Andika unggul atas Lufti di hampir semua persepsi publik mengenai kualitas personal calon,” ujar Deni.
Survei ini dilakukan SMRC pada 17-22 Oktober 2024, beberapa hari sebelum debat calon gubernur.
Populasi survei ini mencakup 1.210 responden warga Jawa Tengah yang memiliki hak pilih, dengan metode multistage random sampling dan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com