“Anomali apa lagi mau dipertontonkan, wahai Wahyu Dinata dan kawan-kawan,” tandasnya.
Di sisi lain, saksi pasangan RIDO di Jakarta Timur juga enggan menandatangani berita acara rekapitulasi suara KPU. Meski begitu, KPU Jakarta Timur memastikan bahwa penolakan itu tidak memengaruhi proses penghitungan suara tingkat kota.
"Ya, kan biasa ya kalau misalnya ada salah satu paslon dan salah satu partai yang tidak menandatangani, ya kita tetap jalan," ujar Ketua KPU Jakarta Timur Tedi Kurnia usai memimpin rekapitulasi tingkat kota, Rabu (4/12/2024).
Tedi menambahkan, alasan penolakan tersebut akan dicatat dalam laporan kejadian khusus. "Mereka sudah menyampaikan alasan-alasannya. Ini akan kita catat dalam kejadian khusus ya. Secara keseluruhan, mereka mengapresiasi proses rekapitulasi mulai dari TPS, kecamatan, hingga tingkat kota," kata Tedi.
Koordinator Saksi Paslon RIDO Jakarta Timur, Sukma Durijat, mengatakan, rendahnya tingkat partisipasi pemilih menjadi salah satu alasan utama penolakan tersebut.
Sebelumnya, kubu RIDO juga mengklaim bahwa Pilgub Jakarta akan berlangsung dua putaran. Meski mengakui keunggulan pasangan Pramono-Rano, kubu RIDO mengklaim hasil penghitungan suara internal menunjukkan perolehan suaranya tak mencapai 50 persen.
Tak Usah Ngeyel
Secara terpisah, Sekretaris DPC PDIP Jakarta Utara, Brando Susanto, menegaskan kemenangan Pramono-Rano sebagai cerminan dukungan mayoritas masyarakat Jakarta.
"Jadi tidak terbantahkan lagi. Hasil ini mempertegas Pilkada Jakarta satu putaran karena mayoritas warga Jakarta memilih Mas Pram dan Bang Doel," kata Brando, Kamis (5/12/2024).
Anggota DPRD DKI Jakarta ini mengajak seluruh warga Jakarta untuk kembali merajut persatuan setelah pesta demokrasi usai.
Menurutnya, kemenangan Pramono-Rano harus menjadi momentum untuk bersama membangun Jakarta menuju kota global yang modern dan inklusif. Pihak yang kalah tidak usah ngeyel.
"Pilkada Jakarta telah usai, Pram-Doel adalah pilihan mayoritas warga Jakarta dalam satu kali putaran. Jadi parpol yang kalah tidak usah ngeyel. Saatnya kita gotong royong dalam irama yang sama menjadikan Jakarta kota global," ujar Brando.
Brando juga mengingatkan pentingnya sportifitas dalam menerima hasil Pilkada.
Dia meminta semua pihak untuk bersama-sama mendukung pembangunan Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono-Rano.
"Saya yakin dengan sportifitas yang tinggi, kita dapat wujudkan impian bersama menjadikan Jakarta lebih menyala," ucap Brando. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com