TRIBUN-MEDAN.com - Ditantang Ketua GRIB Jaya Jabar soal Satgas Antipremanisme, Dedi Mulyadi beri respons menohok.
Ia mengatakan tak bisa menanggapi persoalan perseorangan satu per satu.
Tak mau ambil pusing, ia mengatakan biar netizen yang turun tangan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespon tantangan dari Ketua GRIB Jaya Jabar Gabryel Alexander Etwiorry untuk diskusi soal premanisme.
Belakangan ini, organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya Jabar tengah menyorot rencana Dedi Mulyadi membuat Satgas Antipremanisme.
Ormas GRIB Jaya Jabar merasa tersinggung dengan ucapan Dedi Mulyadi saat berpidato di Gedung DPRD Jabar, Jumat (21/3/2025), yang menyebut ormas hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kerap melakukan intimidasi terhadap masyarakat.
Dalam rekaman yang beredar, Ketua GRIB Jaya Jabar Gabryel Alexander Etwiorry pun menantang Dedi Mulyadi untuk bertemu dan mendiskusikan hal tersebut.
Merespons hal ini, Dedi Mulyadi menyebut bahwa saat ini dirinya tengah fokus bekerja menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat Jawa Barat.
Menurut Dedi, ia tidak bisa menangani permasalahan perseorangan satu per satu.
"Rakyat Jawa Barat itu banyak. Tugas saya hari ini adalah bekerja untuk rakyat," ungkap Dedi Mulyadi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (16/4/2025), dikutip dari Kompas.com.
"Kalau setiap orang harus ditangani satu-satu, habis energi kita untuk meladeni orang ngomong," lanjut dia.
Politisi Gerindra itu menerangkan, ia bertugas menyelesaikan masalah yang dihadapi rakyat serta menjamin kesejahteraan mereka.
"Tugas kita ini adalah mewujudkan apa yang menjadi mimpi rakyat," katanya.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi pun enggan ambil pusing atas berbagai tudingan di media sosial terkait kinerja dan kebijakannya.
"Kalau ada orang yang mengajak berbagai hal di media sosial, yang melayani-nya cukup netizen, enggak usah saya," katanya.