TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat pertumbuhan ekonomi Sumut pada Triwulan II-2025 sebesar 4,69 persen (y-on-y).
Pertumbuhan ini terjadi di tengah tekanan inflasi dan penurunan ekspor, namun tetap didukung oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, dan sektor pertanian.
Kepala BPS Sumut, Asim Saputra, mengatakan bahwa sejumlah indikator menunjukkan geliat ekonomi masyarakat mulai menguat.
Salah satunya terlihat dari aktivitas petani yang kembali bangkit seiring membaiknya harga komoditas dan kepastian harga jual padi.
"Sektor pertanian kita sangat baik, didorong oleh harga CPO yang kembali membaik dan ditopang semangat petani karena harga gabah sudah ditetapkan pemerintah. Produksi padi kita bahkan surplus.
Tantangannya mungkin tinggal dari sisi harga di subsektor perkebunan," ujar Asim dalam paparan resmi, Selasa (5/8/2025).
Dari sisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), nilai ekonomi Sumatera Utara pada Triwulan II-2025 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 306,74 triliun, dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 164,69 triliun.
Jika dibandingkan dengan Triwulan I-2025, ekonomi Sumut tumbuh 2,97 persen (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 5,48 persen, sementara dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu 10,45 persen.
Menurut Asim, konsumsi masyarakat juga menggeliat karena momentum pembayaran gaji ke-13 dan ke-14 pada bulan Juni.
Hal ini memberikan dorongan besar terhadap belanja rumah tangga, terutama pada sektor pendidikan, makanan dan minuman, serta rekreasi.
"Gaji ke-13 dan ke-14 sangat menggairahkan konsumsi masyarakat. Ini mendorong ekonomi Sumut bergerak, meskipun daya beli belum sepenuhnya pulih," tambahnya.
Kegiatan keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Waisak, dan Kenaikan Isa Almasih juga mendorong konsumsi rumah tangga.
Selain itu, peningkatan mobilitas masyarakat selama libur sekolah turut mengerek kinerja sektor transportasi dan pariwisata, yang tumbuh 12,83 persen (y-on-y).
Tingkat hunian hotel berbintang meningkat, didukung oleh naiknya kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumut.
Dari sisi investasi, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh seiring percepatan sejumlah proyek strategis, seperti: