4. Bermotif Perampokan dan Asusila
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Mandailing Natal, AKP Ikhwanuddin Nasution, menegaskan bahwa pelaku sudah mengakui niat jahatnya.
Ikhwanuddin mengatakan motif pelaku membunuh korban adalah perampokan dan tindak asusila.
“Motif pelaku diduga ingin merampas sepeda motor korban dan mencabuli korban," katanya.
Namun, saat menjalankan aksinya, korban melawan hingga pelaku membunuhnya.
"Namun, saat korban melawan, pelaku panik dan menganiaya korban hingga meninggal dunia. Setelah itu, korban dikubur untuk menghilangkan jejak,” ucap AKP Ikhwanuddin melalui pesan WhatsApp.
5. Anggota Paskibra Beri Penghormatan Untuk Diva
Proses pemakaman Diva Febriani dihadiri banyak orang.
Diva dimakamkan di TPU Desa Sikara-kara Kampung, Sabtu (2/8/2025).
Selain keluarga dan kerabat, anggota Paskibra, ratusan warga termasuk anggota TNI-Polri, aparat desa, aparat kecamatan, pihak sekolah, dan tokoh masyrakat menghadiri pemakaman Diva.
Kesedihan mewarnai pemakaman remaja yang hendak menjadi pengibar bendera pada HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025 tersebut.
6. Sempat 2 kali pingsan
Diva sempat dua kali pingsan sebelum akhirnya tewas dicekik Yunus.
Diva saat itu kaget karena Yunus tiba-tiba menghentikan motor dan merampas ponsel korban.
Korban yang kaget berusaha mengejar pelaku sambil berteriak minta tolong.
Tersangka lalu berlari, dan dikejar oleh korban.
Tak ingin aksinya terbongkar, Yunus berbalik dan langsung mencekik leher korban hingga pingsan.
“Setelah dia menjerit, saya balik badan dan mencekik lehernya,” kata Yunus.
Saat korban siuman, ia mencoba melawan. Keduanya terlibat perkelahian.
Dalam perkelahian itu, korban sempat menarik tubuh Yunus hingga keduanya berguling dan terjatuh ke dalam jurang kecil di pinggir jalan kawasan perkebunan sawit Desa Sikara-kara IV.
Dalam pergumulan itu, jilbab dan pakaian korban tersingkap.
Yunus kembali mencekik, lalu memukul kepala korban menggunakan tangan kosong hingga korban pingsan untuk kedua kalinya.
“Setelah dia pingsan lagi, saya cabuli,” kata Yunus dengan raut wajah tanpa penyesalan.
Saat sadar akan perbuatannya dan takut identitasnya terbongkar, Yunus kemudian menghabisi nyawa korban.
Pelaku kemudian menyeret tubuh korban lebih dalam ke jurang yang ketiga.
Dalam kondisi korban tak bernyawa, Yunus melucuti celana korban dan menguburkannya secara asal di sebuah lubang, lalu menutupinya menggunakan kayu dan daun di sekitar lokasi.
Yunus menguburkan jasad korban untuk menghilangkan jejak.
Artikel ini telah tayang di Tribun Batam
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan