Berita Viral

Fakta Seputar Daging Babi Biru Neon yang Punya Dampak Mengerikan Bagi Manusia

Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BABI BIRU NEON- Pemburu di California, Amerika Serikat menemukan adanya daging babi warna biru neon. Ilustrasi ini dibuat menggunakan aplikasi kecerdasan buatan atau AI, Rabu (20/8/2025).

"Para pemburu harus menyadari bahwa daging hewan buruan, seperti babi hutan, rusa, beruang, dan angsa, mungkin terkontaminasi jika hewan buruan tersebut terpapar," kata Koordinator Investigasi Pestisida CDFW, Dr Ryan Bourbour.

"Paparan rodentisida dapat menjadi perhatian bagi satwa liar nontarget di area yang aplikasinya dilakukan di dekat habitat satwa liar," tambah dia.

Rodentisida adalah sebutan untuk zat yang merupakan racun bagi binatang pengerat, terutama tikus.

Sementara itu, difasinon merupakan bahan kimia yang digunakan untuk kondisi tertentu demi serangan hama. Penggunaan zat ini dibatasi di California.

Baca juga: Mengenal Roblox, Game yang Dilarang Pemerintah Dimainkan oleh Anak-anak

Meski penggunaan rodentisida antikoagulan diatur ketat di California, tetapi tidak ada larangan total sehingga zat ini masih muncul di tubuh banyak hewan, termasuk beruang hitam, kucing hutan, dan babi hutan .

Dalam dosis tinggi, rodentisida antikoagulan diphacinone dapat menyebabkan pendarahan hebat pada manusia dan mamalia lain.

Saat ini, belum banyak penelitian ilmiah yang merinci seberapa banyak daging buruan dan pada tingkat kontaminasi apa daging tersebut boleh dikonsumsi seseorang.

Sebuah studi dari tahun 2011 menemukan bahwa memasak daging dari hewan liar yang terkontaminasi diphacinone tidak membuatnya aman dikonsumsi.

Baca juga: Mengenal Badai Tropis Wipha yang Memaksa Hongkong dan Makau Menutup Bandara dan Pelabuhan

Imbauan untuk pemburu dan petani

Lebih lanjut, CDFW mengimbau pengguna pestisida mencegah rodentisida diphacinone agar tidak terpapar pada satwa liar saat menggunakan zat ini.

Sebelum mengaplikasikan rodentisida, penting untuk memastikan satwa liar nontarget tidak menggunakan area yang akan disemprot pestisida.

Penting juga untuk menggunakan metode aplikasi yang tepat agar tidak ada akses ke spesies nontarget.

Baca juga: Mengenal Festival Tabuik Pariaman yang Ternyata Mengingatkan Kita pada Tragedi Karbala

Penggunaan pendekatan manajemen hama terpadu untuk pengendalian hewan pengerat dapat membantu mengurangi kemungkinan paparan rodentisida pada satwa liar non-target.

CDFW mengimbau para pemburu untuk melaporkan temuan-temuan yang tidak biasa pada satwa liar yang diburu, termasuk jaringan biru.

Serta tidak mengonsumsi bagian tubuh hewan yang memiliki lemak, otot, atau kelainan lainnya yang berwarna biru.(tribun-medan.com)

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ada Daging Babi Berwarna Biru Neon di California, Diimbau Waspada

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkini