Diproyekkan Tahun Lalu Namun Gagal, Viral Gotong Jenazah Gunakan Bambu dan Sarung di Jalan Rusak 

Dikatakannya, langkah yang diambil pihaknya adalah melakukan perencanaan ulang pembangunan jalan sepanjang 17 km tersebut. 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
KADIS PUPR SUMUT - Kepala Dinas PUPR Sumut Hendra saat diwawancarai di DPRD Sumut, Senin (27/10/20225). Ia merespons soal video viral warga gotong jenazah karena jalan rusak di Kabupaten Asahan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumut Hendra Dermawan Siregar merespon soal video warga bergotong-royong membawa jenazah ke rumah duka akibat jalan rusak di Desa Sei Sembilang Kecamatan Sei Kepayang Timur Kabupaten Asahan, yang viral di sosial media.

Menurut Hendra, jalan tersebut sudah pernah diproyekkan pada tahun 2022-2024, namun dinyatakan gagal, dan tidak lagi diteruskan.

Hendra mengakui, jalan milik provinsi sepanjang 17 km tersebut termasuk dalam kondisi rusak berat. Namun ia tak mengetahui dampaknya sampai membuat warga harus bergotong- royong membawa jenazah.

"Sudah tahu lama jalan rusak ini, karena jalan ini sempat diproyekkan pada zaman gubernur sebelumnya, dari tahun 2022-2024 namun gagal. Sementara untuk kondisi sekarang (warga sampai gotong jenazah) ini menjadi sebuah catatan yang sifatnya observasi untuk kami," jelasnya saat ditemui Tribun Medan, di DPRD Sumut, Senin (27/10/2025).

Baca juga: VIDEO Warga Asahan Pikul Jenazah Dengan Bambu, Lewati Jalan Rusak Berkubang Lumpur

Dikatakannya, langkah yang diambil pihaknya adalah melakukan perencanaan ulang pembangunan jalan sepanjang 17 km tersebut. 

"Kita sudah berkoordinasi dengan DPRD untuk tahap perencanaan pembangunan jalan yang akan dilakukan progresnya pada tahun depan. Sementara untuk struktur pembangunan jalan akan dilakukan bersamaan kalau tidak perencanaan dilakukan tahun 2027 mendatang," ucapnya.

Dikatakannya, untuk progres struktur jalan memiliki waktu yang cukup lama. Karena ada banyak prosedur yang dilakukan.

Hendra juga belum bisa memastikan langkah sementara, agar warga bisa melintas dengan nyaman.

"Saya akan koordinasi dengan UPT untuk penanganan awal yang sifatnya sementara. Untuk peninjauan juga akan dilakukan oleh pihak UPT. Namun, kami minta laporannya secara continue," jelasnya.

Hendra juga belum bisa memastikan besaran anggarann untuk proyek pembangunan jalan 17 km tersebut.

"Karena kita harus observasi kerusakan berat dan ringannya. Untuk kerusakan berat kita belum tahu usulan anggaran, yang pasti kita berkoordinasi dengan Pemkab. Terutama dalam soal anggaran," jelasnya.

Sebelumnya, beredar video dan foto terkait adanya masyarakat yang menggotong jenazah di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan.

Dalam rekaman video tersebut, terlihat beberapa masyarakat menggotong seseorang dengan menggunakan sarung yang digantung di bambu di jalanan berlumpur. Kadis Kominfo Asahan, Jutawan Sinaga membenarkan peristiwa tersebut.

Menurutnya, hal tersebut terjadi pada Kamis (23/10) dimana masyarakat membawa jenazah almarhum Syamajid (29) menuju rumah duka.

"Ambulans hanya mengantar sampai Dusun III, dan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan tandu tradisional menuju ke rumah duka," ujar Kepala Dinas Kominfo, Jutawan Sinaga, Jumat (24/10).(cr5) 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved