Kondisi Proyek Floodway Sei Sikambing-Belawan, Jadi Langkah Strategis Retensi Banjir
Wali Kota Medan, Rico Waas meninjau langsung progres pengerjaan proyek floodway Sei Sikambing - Belawan di Jalan Asoka Pasar 1, Medan.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Medan, Rico Waas meninjau langsung progres pengerjaan proyek floodway Sei Sikambing - Belawan di Jalan Asoka Pasar 1, Kecamatan Medan Selayang, Selasa (28/1) yang saat ini sudah mulai tahap penyelesaian. Dalam peninjauan tersebut, Rico didampingi Plt Kepala Dinas Sumber Daya Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan, Gibson Panjaitan, serta perwakilan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS).
Pihak BWSS menyampaikan bahwa pengerjaan proyek floodway ini telah memasuki tahap akhir dan akan segera rampung. Pekerjaan meliputi pemancangan FPC, pembangunan pelimpah, pengerjaan rigid, serta pembuatan saluran terbuka.
Rico berharap, selesainya proyek floodway Sei Sikambing - Belawan ini mampu memberikan dampak signifikan terhadap pengendalian banjir di Kota Medan. Masalah ini masih menjadi warisan masalah yang tak kunjung selesai.
“Mudah-mudahan manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat. Air dari Sungai Deli dan Sungai Sei Sikambing nantinya akan dialirkan ke Sungai Belawan melalui floodway ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rico menegaskan bahwa Pemko Medan akan terus berupaya mencari dan melaksanakan berbagai solusi dalam mengurangi potensi genangan dan banjir di wilayah kota.
Pembangunan floodway Sei Sikambing–Belawan ini diharapkan menjadi salah satu langkah strategis retensi banjir, yang tidak hanya mengalirkan air lebih cepat ke hilir, tetapi juga menampung limpasan air saat curah hujan tinggi agar tidak meluap ke permukiman warga.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Gibson Panjaitan mengatakan, berdasarkan hasil kunjungan lapangan terbaru, proyek floodway tersebut akan dapat difungsikan maksimal dalam waktu dua minggu ke depan. Target itu bukan berarti tidak ada kendala juga.
Gibson kendala yang sempat dihadapi dalam proses pembangunan, seperti pembebasan lahan. Selain itu, ada keberatan warga terdampak dan kini sudah dapat diatasi. “Untuk saat ini kendala terkait lahan dan keberatan dari warga sudah selesai. Kita bersyukur proses pembangunan berjalan baik,” tambahnya.
Baca juga: Dari Kongres Pemuda ke Aktivisme Digital: Nasionalisme Generasi Masa Kini
Landa 17 Kecamatan
BERDASARKAN data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan per 13 Oktober 2025, banjir sempat melanda tujuh kecamatan dan 17 kelurahan.
Kepala BPBD Medan, Yunita Sari, Total wilayah terdampak mencakup 3.181 unit rumah dengan 3.599 kepala keluarga dan 10.391 jiwa. Tidak ada korban jiwa, namun 69 orang dievakuasi, terdiri dari lansia, anak-anak, balita, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.
Namun, dengan rampungnya proyek floodway Sei Sikambing - Belawan, Pemko Medan berharap peristiwa serupa tidak lagi meluas di musim penghujan mendatang, sekaligus menjadi langkah nyata menuju Medan bebas genangan. (dyk/Tribun-Medan.com)
| Kondisi Proyek Floodway untuk Atasi Banjir Medan, Sudah Tahap Ini |
|
|---|
| Floodway Jadi Solusi Besar Reduksi Genangan, Kawasan Sei Batang Hari Medan Langganan Banjir Parah |
|
|---|
| INILAH 3 Program Penanganan Banjir Pemko Medan Selama Bobby Nasution Menjabat yang Viral di Sosmed |
|
|---|
| 60 Pedagang Pasar I Asoka Medan Masih Tunggu Jawaban Pemko Soal Negosiasi Floodway |
|
|---|
| Pedagang Tolak Proyek Floodway Bobby Nasution karena Belum Ada Kesepakatan Kompensasi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.